Kamis 15 Dec 2016 13:28 WIB

JK Berharap Masyarakat Terdidik Hadapi Bencana

Warga korban gempa mengungsi di Masjid At Taqwa, Merdu, Pidie Jaya, NAD, Kamis (8/12).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warga korban gempa mengungsi di Masjid At Taqwa, Merdu, Pidie Jaya, NAD, Kamis (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharapkan masyarakat terdidik dalam menghadapi segala bentuk bencana alam. JK berharap, dengan terdidiknya masyarakat, semua pihak bisa menghindari dampak yang ditimbulkan.

"Untuk menghindari bencana, perlu pendidikan bersama sehingga masyarakat bisa melakukan persiapan," katanya saat memberikan sambutan peringatan Hari Tsunami Dunia di Jakarta, Kamis (15/12).

Ia melihat masyarakat yang tinggal di Pulau Sumatera bagian barat dan Pulau Jawa bagian selatan sudah memiliki kultur menghadapi bencana. Setiap kali ada gempa besar, masyarakat di wilayah itu langsung lari ke perbukitan untuk menghindari gelombang tsunami. "Di Pulau Simeulue juga begitu, saat terjadi bencana tsunami 2004. Meskipun banyak korban di Aceh sampai 200 ribu lebih, jumlah korban di Simeulue hanya tujuh orang karena terdidik oleh kultur ratusan tahun untuk menghindari bencana," kata Wapres.

Dalam acara yang difasilitasi oleh Badan PBB yang mengurusi Penanggulangan Bencana (UNISDR), Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, dan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) itu, Wapres menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan acara tersebut. "Kita punya pengalaman panjang tentang tsunami. Walaupun tsunami itu istilah Jepang, korban tewas karena tsunami yang paling banyak dari Indonesia, khususnya Aceh yang mencapai 222 ribu orang," ujarnya.

Pihaknya juga telah berterima kasih kepada sejumlah negara, termasuk Jepang yang memberikan bantuan kepada korban tsunami di Aceh. Bahkan Indonesia juga mendapat penghargaan dari PBB karena bisa menyelesaikan program rehabilitasi senilai 6 miliar dolar AS dalam jangka waktu lima tahun.

Terkait bencana gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, beberapa waktu lalu, Kalla menyatakan bahwa tidak membutuhkan bantuan banyak dari pihak asing. "Kita tidak mengharapkan banyak bantuan dari luar karena bencana itu tidak terlalu besar dibandingkan pada 2004. Sebenarnya dalam negeri kita sanggup mengatasinya," katanya ditemui seusai acara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement