Rabu 14 Dec 2016 18:56 WIB

Gangguan Jiwa Warga Jakarta Didominasi Tekanan Ekonomi

Orang yang mengalami gangguan jiwa (ilustrasi)
Foto: Boldsky
Orang yang mengalami gangguan jiwa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyebab timbulnya masalah kejiwaan atau gangguan kesehatan mental di DKI Jakarta didominasi oleh tekanan ekonomi dan situasi sosial keluarga.

"Penyebab paling banyak karena tekanan ekonomi. Misalnya ingin anak dan istri hidup layak, tetapi tidak bisa mewujudkannya, itu menjadi tekanan," ujar Kepala Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2 Tuti Sulistyaningsih, Rabu (14/12).

Narkoba merupakan penyebab gangguan kesehatan mental selanjutnya, yakni karena merusak saraf serta menimbulkan halusinasi. Faktor genetik atau keturunan juga merupakan salah satu penyebab masalah kejiwaan yang bisa diturunkan dari orang tua ke anak, atau bisa juga diturunkan oleh dua generasi di atasnya. Tuti menuturkan terdapat kakak beradik yang dibina di panti karena memiliki gangguan mental. Menurut dia, faktor genetik disertai ketidakpedulian keluarga dan lingkungan berdampak besar pada timbulnya gangguan kejiwaan.

"Misalnya di rumah sudah kelihatan memojok bicara sendiri itu seharusnya keluarga perhatian diajak ngobrol, jangan dibiarkan," ujar Tuti.

Ia mengatakan semua warga binaan panti menerima rehabilitasi sosial, yakni persiapan untuk dikembalikan ke keluarga dan masyarakat. Mereka juga dapat mengasah keterampilan sesuai minat, antara lain berkebun, beternak, membuat kerajinan tangan, menari dan menyanyi.

Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2 di Cipayung kini menampung sebanyak 1.290 warga binaan yang ada dalam kluster sedang. Adapun di seluruh Jakarta pada November terdapat 2.677 orang psikotik atau gangguan jiwa yang berada di panti sosial miliki Dinas Sosial DKI Jakarta.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement