Rabu 14 Dec 2016 18:43 WIB

Puluhan Jurnalis Kabupaten Tanah Datar Kunjungi Republika

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Muhammad Hafil
Diskusi antara redaksi Republika dengan puluhan wartawan dari Tanah Datar
Foto: Raisan/Republika
Diskusi antara redaksi Republika dengan puluhan wartawan dari Tanah Datar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Sebanyak 31 jurnalis dari Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, baik cetak maupun elektronik, mengunjungi kantor Harian Republika, bersama dengan beberapa pegawai Pemda Kabupaten Tanah Datar. 

Adrianti Rustam, kepala bagian humas Kabupaten Tanah Datar mengungkapkan, tujuan mereka datang ke Republika adalah bentuk apresiasi Pemda kepada wartawan di Kabupaten Tanah Datar. Mereka dianggap sudah bermitra dengan baik dengan Pemda dalam menyampaikan dan mempublikasikan program -program Pemda kepada masyarakat.

''Pemda menyadari, tanpa peran dari media, tidak bisa menyampaikan dengan baik program kepada masyarakat,'' kata Adrianti, di Kantor Republika, Jakarta, Rabu (14/12).

Menurutnya, saat ini Pemda konsen kepada peningkatan SDM di daerahnya. Sebab, mereka menyadari Kabupaten Tanah Datar tidak memiliki sumber daya alam yang berlimpah seperti tambang atau SDA lainnya.

Redaktur Pelaksana Koran Republika Subroto,menjelaskan sejarah berdirinya Republika kepada puluhan wartawan tersebut. Ia menyatakan, meski Republika adalah media nasional, tapi basis pembacanya muslim. 

''Lima persen pembaca kami adalah pelanggan yang cukup fanatik. Sehingga tidak pengaruh tren penurunan oplah media cetak,'' ucapnya.

Subroto menjelaskan, visi dan misi Republika tidak pernah berubah, yaitu ingin menyampaikan Islam sebagai rahmatan lil alamin, Islam sebagai agama yang modern, moderat dan kerakyatan.

''Memang tidak terlalu mudah juga. Kami dibilang terlalu kanan, terlalu kiri. Tapi alhamdulilah bisa bertahan,'' jelas dia.

Pertemuan tersebut berlangsung cair, karena disertai dengan sesi diskusi untuk saling bertukar pikiran. Artinya, pertemuan tersebut tidak berlangsung satu arah yang hanya membahas soal sejarah Republika saja. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement