REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi NTB Lalu Bayu Windia mengatakan akan terus mengintensifkan sosialisasi tentang keberadaan Bus Rapid Transit (BRT) atau Trans Mataram yang telah diluncurkan di Mataram pada 21 November lalu.
"Sudah dilakukan sosialisasi ke beberapa sekolah tapi belum banyak membuat warga berubah dari menggunakan sepeda motor atau diantar dengan kendaraan roda 4 oleh orang tua," ujarnya kepada Republika.co.id di Mataram, Rabu
Ia menilai, hal ini terbilang wajar mengingat sarana sistem angkutan umum massal masih merupakan barang baru di Ibu Kota Provinsi NTB ini. Oleh karenanya, Dishubkominfo NTB akan terus menggencarkan kampanye kepada masyarakat agar mau beralih dari kendaraan pribadi
"Warga kita masih belum yakin dengan layanan BRT yang berkelanjutan. Semoga ke depan makin baik," lanjutnya.
Ke depannya, Dishubkominfo NTB juga terus melakukan evaluasi baik dari segi rute, jadwal, dan juga haltenya.
Dia menambahkan, kehadiran BRT tak lain untuk mengubah pilihan transportasi warga kota dari kendaraan pribadi menjadi angkutan umum, melatih warga disiplin pada jadwal atau waktu, dan menyediakan manajemen transportasi angkutan kota yang berjadwal, berkepastian, dan berkelanjutan.
"Juga untuk mengurangi pelanggaran, belum punya SIM bawa kendaraan, mengurangi kemacetan, dan mengurangi polusi," ujar dia.