Rabu 14 Dec 2016 18:10 WIB

Pemuda Penusuk 8 Orang di Bandung Dikeroyok Massa

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ilham
Pengeroyokan (ilustrasi)
Foto: ngapak.com
Pengeroyokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemuda yang menusuk 8 orang ‎warga di jembatan tol Jalan Batureungat, Kelurahan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Selasa (13/12), belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut. Menurut Kepala Polrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo‎, pelaku bernama Aziz Ghozri (19 tahun), dalam kondisi babak belur akibat dikeroyok massa.

"‎Pelaku mengalami luka benda tumpul di bibir, hidung ‎dan kepala bagian belakang akibat dikeroyok massa," ujar Hendro saat ditemui di Markas Polrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Rabu (14/12).

Pemeriksaan kepada warga Kampung Dusun Kondang, Panawangan, Kabupaten Ciamis dilakukan untuk mengetahui kondisi kejiwaannya. Menurut Hendro, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa. "Namun tersangka belum bisa dilakukan pemeriksaan. Pada saat saya tanya masih ngelantur jawabannya," katanya.

Polrestabes Bandung,  bekerja sama dengan Polres Ciamis dalam menangangi kasus tersebut untuk meminta keterangan dari keluarga pelaku di Ciamis. "‎Dari hasil pemeriksaan keluarga, memang pelaku dari keluarga broken home," katanya. ‎

Sejak kecil, kata dia, orang tuanya berpisah. ‎Jadi, tak ada yang mengurusi pelaku. Sekolah pun hanya sampai SMP. "Apakah terjadi gangguan jiwa, apakah pengaruh obat, minuman, masih kita dalami," katanya.

Dikatakan Hendro, bahkan pelaku pun diduga pernah melakukan percobaan pembunuhan kepada orang tuanya di Ciamis‎. Fakta tersebut, didapatkan dari hasil pemeriksaan gabungan yang dilakukan Polre‎s Ciamis.

 

Dari hasil pemeriksaan kepada beberapa keluarganya, kata dia, sebelum melakukan penusukan di Bandung Kulon, pelaku pernah melakukan (percobaan) penusukan kepada orang tuanya pada bulan November 2016 di Ciamis. "Kemudian kabur ke Bandung," katanya.

Namun, Hendro pun belum bisa memastikan apakah pelaku adalah buronan Polres Ciamis. "‎Kalau ada laporan polisi berarti dia DPO," katanya. Selain itu, Hendro mengaku belum bisa memastikan motif pelaku menusuk 8 orang di wilayah Bandung Kulon. ‎

"Motif belum diketahui. Apakah mabuk, gila atau tindak pidana akan didalami. Saya ketemu dengan pelaku saat ditanya jawabannya ngelantur," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement