REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 51 KK yang terdiri atas 162 jiwa diberangkatkan oleh Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur menuju daerah transmigrasi di Sumatra Selatan dan Bengkulu. Rombongan ini diberangkatkan oleh Kepala Disnakertransduk Jatim, Sukardo, di Transito Disnakertransduk Jatim Jalan Margorejo No 74 Surabaya, Selasa (13/12).
Kabid Mobilitas Penduduk, Achmad Zaifoer, mengatakan, para transmigran yang diberangkatkan ini berasal dari enam kabupaten di Jatim. Masing-masing dari Sidoarjo 10 KK, Tulungagung 7 KK, Lamongan 10 KK, Tuban 10 KK, Pacitan 9 KK, dan Probolinggo 5 KK.
“Ini merupakan pemberangkatan keenam di tahun ini, daerah tujuannya ke Bengkulu dan Sulawesi Selatan,” ujarnya kepada wartawan seusai seremonial pemberangkatan.
Zaifoer menyebutkan, transmigran dari Kabupaten Sidoarjo dan Tulungagung ini akan ditempatkan di UPT Kebon Agung Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan. Sementara 5 KK dari Kabupaten Lamongan akan ditempatkan di UPT Simpang 3 SP 5 Kabupaten OKI Sumatera Selatan.
Transmigran dari Kabupaten Tuban akan ditempatkan di UPT Sri Agung Kabupaten Batuasin Sumatra Selatan. Sedangkan 5 KK dari Kabupaten Lamongan dan para transmigran dari Kabupaten Probolinggo dan Pacitan akan ditempatkan di UPT Bukit Merbau Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
Sebelum diberangkatkan, para transmigran yang telah datang ke Transito pada Ahad (11/12) ini mengikuti pembekalan berupa bimbingan mental dan spiritual. Para transmigran ini diberangkatkan dengan lima bus Damri menuju daerah penempatan.
Di daerah tersebut nantinya mereka akan mendapat fasilitas seperti rumah dan pekarangan, lahan pertanian, perlengkapan masak, alat tidur dan jaminan kesehatan. “Di daerah penempatan nanti mereka akan bertani tanaman pangan, seperti padi, bibitnya dari sana,” ujarnya.
Menurutnya, dalam memberangkatkan transmigran Pemprov Jatim telah bekerja sama dengan 28 kabupaten/kota di sembilan provinsi. Tahun ini, Pemprov Jatim telah memberangkatkan 390 KK atau 1.281 jiwa ke daerah transmigrasi. Pemberangkatan transmigran menggunakan dana APBN, tahun ini besarannya mencapai Rp 5 miliar.