Selasa 13 Dec 2016 15:18 WIB

Ini Permasalahan Pasar Tradisional di Jakarta Versi Agus

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bayu Hermawan
Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono didampingi isterinya saat kampanye di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono didampingi isterinya saat kampanye di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono telah melakukan gerilya lapangan dengan mengunjungi pasar-pasar yang ada di Jakarta. Terakhir, calon gubernur nomor urut satu itu mengunjungi Pasar Induk Kramat Raya di Jakarta Timur pada Selasa (13/12).

Menurut putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, para pedagang pasar-pasar tradisional yang ada di Jakarta itu masih menghadapi beberapa masalah. Salah satunya adalah ketakutan mereka akam digusur oleh pemerintahan di DKI Jakarta.

"Masalah pertama, kekhawatiran mereka akan digusur dari tempatnya," kata Agus setelah bergerilya di sekitaran Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (13/12).

Masalah lain yang sering dikeluhkan para pedagang di pasar tradisional yang dikunjungi Agus adalah, fasiliyas yang belum memadai. "Kedua tentu fasilitas umum yang terkait juga dengan air, listrik dan sampah. Karena kita lihat pasar tradisional yang ada itu sering kaki kondisinya kurang higienis dan kurang nyaman," terang Agus.

Padahal, menurutnya, jika pasar tradisional tersebut ingin menarik banyak pembeli, harus bisa menciptakan rasa nyaman dan aman. Sehingga, baik pedagang yang berjualan ataupun pembeli yang berbelanja di pasar tersebut, sama-sama merasa diuntungkan.

"Jangan sampai masuk pasar beli sesuatu tapi keluarnya hilang sesuatu," ucapnya.

Maka dari itu, Agus berjanji akan menata pasar tradisional yang ada di Jakarta jika dirinya terpilih menjadi Gubernur. Sehingga, para pedagang di pasar tersebut, termasuk para pedagang kaki lima, memiliki yempat jualan yang jauh lebih layak, higienis, bersih, aman, tertib dan tertata dengan rapi. Penataan pasar tradisional tersebut, akan dilakukannya dengan memberdayakan komunitas yang ada.

"Ini harus kita tingkatkan pemberdayaan komunitas untuk meyakinkan pasar-pasar tradisional ini aman dari kriminalitas, juga semakin nyaman, semakin bersih dan semakin tertib. Sehingga menguntungkan untuk semuanya," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement