REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpendapat cara yang paling efektif untuk menangani tawuran antarwarga adalah penegakan hukum.
"Saya belum tahu tawuran di sini penyebabnya apa. Tetapi prinsipnya di banyak tempat orang yang sudah melanggar hukum dia akan mengulang lagi. Sehingga penegakan hukum harus tegas untuk menimbulkan efek jera," ujar Anies saat bersosialisasi dengan warga di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (12/12).
Tawuran atau perkelahian massal antarwarga menjadi masalah utama yang dikeluhkan warga Johar Baru dan wilayah sekitarnya seperti Manggarai. Bukan hanya mengganggu keamanan dan ketertiban, tindak tawuran di Ibu Kota juga tidak jarang mengakibatkan korban luka atau korban jiwa.
"Karena itu saya akan bicara dengan aparat keamanan supaya tegas dan jangan ragu menghukum orang yang melanggar peraturan. Sanksi hukum harus ditegakkan agar tawuran berhenti," kata Anies.
Selain penegakan hukum, Anies juga akan menyediakan tambahan lapangan kerja bagi warga Jakarta karena penyebab utama tawuran antarwarga adalah banyaknya anak muda yang menjadi penggangguran sehingga dengan mudah tersulut konflik. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu bertekad menyediakan lapangan kerja bagi 200 ribu warga DKI melalui pelatihan kewirausahaan.
Dengan demikian diharapkan warga Ibu Kota dapat lebih berdaya guna dan meningkat kapasitasnya dalam bidang wirausaha, juga untuk menggarap proyek-proyek pemerintah provinsi. "Maka mulai besok tenaga kerja apalagi yang mengerjakan proyek-proyek pemda harus warga Jakarta. Kalau (anak muda) sudah sibuk dengan pekerjaan insya Allah tawuran tidak ada lagi," kata Anies.