Sabtu 10 Dec 2016 16:27 WIB

Korban Tewas Gempa Aceh Bertambah Jadi 101 Jiwa

Red: Nur Aini
Petugas mengoperasikan alat berat untuk mencari korban yang tertimpa reruntuhan bangunan rumah toko (ruko) akibat gempa di Desa Ulee Glee, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).
Foto: Antara/Ampelsa
Petugas mengoperasikan alat berat untuk mencari korban yang tertimpa reruntuhan bangunan rumah toko (ruko) akibat gempa di Desa Ulee Glee, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis korban meninggal dunia di hari keempat tanggap darurat atas gempa berkekuatan 6,4 skala Richter (SR) di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, sebanyak 101 jiwa.

"Ada penambahan jumlah korban jiwa, kemarin 100 saat ini menjadi 101 karena ditemukan satu korban meninggal di Pidie atas nama Syahrul, umur 23 tahun, kemarin," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta, Sabtu (10/12).

BNPB merilis data dampak gempa Kabupaten Pidie Jaya hingga Sabtu pukul 10.00 WIB dengan keseluruhan korban meninggal dunia sebanyak 101 jiwa, di antaranya 92 korban sudah teridentifikasi. Sementara itu, korban luka-luka sebanyak 857 orang. Jumlah pengungsi, menurut data BNPB saat ini mencapai 45.239 orang, antara lain 43.613 orang berada di Kabupaten Pidie Jaya dan 1.716 lainnya di Kabupaten Bireun.

Sutopo mengatakan data pengungsi cenderung fluktuatif karena umumnya masyarakat kembali ke tempat tinggal masing-masing untuk melihat kondisi rumah pasca-gempa yang terjadi pada Rabu (7/12) lalu.

"Kondisi pagi ke sore sering kali terjadi penurunan karena pengungsi kembali ke rumah, melihat rumah, membersihkan dan ada juga yang melakukan aktivitas sehari-hari. Di pos-pos pengungsian jumlahnya tidak seperti malam hari," kata Sutopo.

Sementara itu, untuk kerugian materiil, BNPB menyatakan kerusakan paling banyak terjadi pada ruko dan rumah penduduk, yakni 157 ruko dan 11.668 rumah penduduk yang mengalami kerusakan. Sarana dan prasarana lainnya yang mengalami kerusakan, antara lain 64 masjid, 88 mushalla, 7 unit meunasah, 5 unit kantor desa, 14.800 meter jalan lingkungan dan 55 unit jembatan.

BNPB pun telah memberikan bantuan makanan dan fasilitas tanggap darurat senilai Rp 3,5 miliar yang dikirim dengan pesawat cargo dari Lanud Halim Perdanakusumah. Sebelumnya, gempa berkekuatan 6,4 skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12) pukul 05.03 WIB. Pusat gempa terjadi di darat (sesar Samalanga-Sipopok) melalui mekanisme gempa sesar mendatar dengan kedalaman 15 kilometer.

Baca juga: BNPB: Daerah Rawan Bencana Semakin Meningkat

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement