Jumat 09 Dec 2016 13:35 WIB

Mensos Sebut Sejumlah Lembaga Amal akan Bantu Perbaikan Akibat Gempa Aceh

Rep: Dian Erika N/ Red: Agus Yulianto
Presiden Joko Widodo (kiri) memberikan buku kepada anak-anak korban gempa di halaman Masjid Atta Darut, Pidie Jaya, Aceh, Jumat (9/12).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (kiri) memberikan buku kepada anak-anak korban gempa di halaman Masjid Atta Darut, Pidie Jaya, Aceh, Jumat (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH -- Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa, mengatakan, sejumlah lembaga amal akan membantu perbaikan kerusakan materi akibat gempa Aceh. Selain lembaga amal, ada juga sejumlah individu yang menyatakan siap memberi bantuan pembangunan kembali sekolah, masjid maupun rumah warga.

"Memang sudah ada beberapa lembaga amal dan donatur individu yang berminat membantu pembanguan rumah, masjid, madrasah dan sekolah. Kami sudah melaporkannya kepada Presiden," ujar Khofifah di Aceh, Jumat (9/12).

Menurut dia, lembaga amal dan donatur berasal dari dalam negeri. Setelah dilaporkan, pemerintah akan memetakan pola perbaikan kerusakan gempa Aceh. "Nanti akan dipetakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Formatnya seperti apa dan siapa yang akan berkontribusi pada perbaikan objek tertentu akan menyesuaikan pemetaan itu," ungkap Khofifah.

Dia menambahkan, survei lapangan untuk perbaikan kerusakan gempa rencananya dilakukan pasca masa tanggap bencana. Masa tanggap bencana akan berakhir pada akhir Desember.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Kamis (8/12), lebih dari 120 bangunan mengalami kerusakan akibat gempa Aceh. Tingkat kerusakan terjadi dalam kadar retak, rusak berat hingga roboh. Ratusan bangunan terdiri dari 105 ruko roboh, 429 unit rumah rusak, 14 masjid rusak berat, enam unit musalla rusak, satu RSUD (RSUD Pidie) rusak berat, satu unit bangunan STAI Al Azziziyah roboh, tiga pesantren roboh, satu pasar unggas rusak berat dan satu pasar ikan rusak berat.

Kepala Pusat Data, Informaasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, kerusakan material paling berat terjadi di Kabupaten Pidie Jaya dan kabupaten Bireuen. Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan berapa persen kerusakan yang diakibatkan oleh gempa berkekuatan 6,4 SR pada Rabu (7/12) lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement