Jumat 09 Dec 2016 09:47 WIB

Baznas Tangani Pengungsi Gempa Aceh Terkena Ispa

Rep: Muhyiddin/ Red: Bilal Ramadhan
 Warga bersama aparat melakukan evakuasi lanjutan di reruntuhan ruko di Pasar Meureudu, Pidie Jaya, NAD, Kamis (8/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Warga bersama aparat melakukan evakuasi lanjutan di reruntuhan ruko di Pasar Meureudu, Pidie Jaya, NAD, Kamis (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE JAYA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memberikan penanganan terhadap para pengungsi korban bencana gempa di Desa Lhok Pu'uk, Kecamatan Pante Raya, Kabupaten Pidie Jaya (Pijay), Propinsi Aceh, Kamis (8/12) kemarin.

"Saat ini tim medis tengah memberikan pelayanan kepada para pengungsi yang sebagian besar mengalami keluhan Ispa (gangguan pernapasan) kerena cuaca," ujar Koordinator Relawan Baznas, Taufiq BTB kepada Republika.co.id di Pidie Jaya, Jumat (9/12).

Seperti diketahui, gempa dengan kekuatan 6,5 skala richter yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Rabu (7/13) pukul 05.05 WIB. Bencana itu pun menghancurkan bangunan dan menewaskan banyak warga.

Di antara warga yang terdampak bencana diantaranya berada di Desa Lhok Pu'uk Kecamatan Pante Raya, Kabupaten Pidie Jaya. Taufiq mengatakan, bangunan rumah warga yang mengalami rusak berat di desa tersebut terdapat 22 unit, sedangkan rusak ringan 21 unit, dan rusak sedang 18 Unit. Tidak hanya itu, dua masjid, satu mushalla, dan gedung serba guna juga runtuh.

Berdasarkan keterangan relawan Baznas, hingga saat ini kurang lebih sudah ada 500 orang yang ditangani oleh Posko penerimaan bantuan Baznas. Kata Taufik, ada sekitar 133 KK yang menjadi korban di Desa Lhok Pu'uk dengan rincian 228 laki-laki dan 209 perempuan.

"Balita laki-laki ada 36, balita perempuan 22, lansia 25 jiwa, dan ibu hamil ada empat jiwa," ucap Taufiq.

Taufiq mengatakan, korban yang mengalami luka berat ada sekitar sembilan orang dan luka ringan ada enam orang. Kata dia, selain terkena penyakit, pengungsi juga banyak yang masih trauma memilih untuk tinggal di tenda.

"Saat ini korban mengungsi di lapangan yang berada di halaman sebuah Pesantren Tauthiatut Tarbiyah Pimpinan Ustaz Teuku Jamaluddin, mereka masih trauma karena masih sering terjadi gempa susulan," kata Taufiq.

Sementara, kebutuhan mendesak yang masih diperlukan untuk menangani korban yang mengungsi saat ini, diantaranya tenda pungungsi, genset, alas tidur, selimut, dapur umum, dapur air, hygiene kit, babby kit, air bersih, serta makanan bayi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement