Jumat 09 Dec 2016 08:09 WIB

Aktivitas Kantor Masih Lumpuh di Pidie Jaya

 Warga bersama aparat melakukan evakuasi lanjutan di reruntuhan ruko di Pasar Meureudu, Pidie Jaya, NAD, Kamis (8/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Warga bersama aparat melakukan evakuasi lanjutan di reruntuhan ruko di Pasar Meureudu, Pidie Jaya, NAD, Kamis (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MEUREUDU -- Aktivitas perkantoran di Kabupaten Pidie jaya pascagempa 6,5 skala richter masih lumpuh. Para pegawai negeri sipil masih fokus penanganan korban.

"Belum ada aktivitas kantoran pak, kita masih fokus penanganan korban gempa," kata Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan dan Komunikasi Informatika Kabupaten Pidie Jaya, M Nasir kepada wartawan di Meueredu, Jumat (9/12).

Pihaknya mengakui, aktivitas kantor di wilayah tersebut belum normal dan semua instansi pemerintah maupun nonpemerintah masih fokus pencarian para korban yang diduga masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan. "Data yang dihimpun tim evakuasi jumlah korban yang sudah teridentifikasi sekitar 99 orang, semantara jumlah korban luka berat dan riga ribuan," ujarnya.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo ketika meninjau lokasi musibah gempa bumi itu menyampaikan, semua pihak diharapkan fokus evakuasi terhadap korban gempa. Terhitung sejak hari pertama musibah itu pada Rabu pagi, Kabupaten Pidie Jaya ditingkatkan statusnya sebagai daerah tanggap darurat sampai 14 hari ke depan.

"Meskipun aktifitas kantor belum normal yang penting pemerintah mengoptimalkan pelayanan kepada para korban," kata Mendagri ketika berkunjung ke Pidie Jaya yang turut didampingi Plt Gubernur Aceh Soedarmo. Ada pun jumlah korban musibah gempa bumi saat ini tercatat, meninggal dunia 103 orang dan korban luka berat hingga ringan serkitar 8.000-an.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement