REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE JAYA -- Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto bersama Kementerian Sosial (Kemensos), berencana mendirikan "pondok ceria" atau trauma centre untuk memulihkan psikologis anak-anak korban gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
"Kedatangan saya ke sini akan membangun pondok ceria untuk memulihkan rasa trauma anak-anak korban bencana," katanya di Kabupaten Pidie Jaya, Kamis (8/12).
Ia menyebutkan kegiatan pondok ceria itu seperti mengajak anak-anak korban bermain, melukis dan bernyanyi sehingga bisa melupakan kehilangan orang tuanya atau sanak saudaranya. Kegiatan ini, kata dia, akan dilakukan berkesinambungan selama proses pemulihan pascagempa.
Kegiatan serupa pernah dilakukan oleh lembaganya pada musibah bencana tsunami Aceh dan Yogyakarta. "Di setiap terjadi musibah bencana alam, kami akan mendirikan pondok ceria untuk trauma healing," katanya.
Kegiatan ini dilakukan bersama kementerian sosial. Berdasarkan pantauan, kerusakan akibat guncangan gempa tektonik tersebut merusak sejumlah bangunan dari masjid sampai rumah-rumah milik warga.
Bahkan ruas jalan di kawasan itu di beberapa titik mengalami retak-retak memanjang termasuk jembatan. Tampak petugas Dinas Pekerjaan Umum setempat melakukan perbaikan di jalan yang retak-retak itu dengan menambalnya.