REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyindir program cagub Agus Yudhoyono yang akan memberi bantuan Rp 50 juta untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Menurut dia, bantuan untuk setiap unit usaha tak bisa dipukul rata dengan jumlah tersebut.
"Kalau pukul rata enggak bisa, untuk Rp 50 juta atau jumlahnya itu tergantung, menyesuaikan terhadap jenis usahanya," katanya di Jakarta, Rabu (7/12).
Sandi menjelaskan, setiap usaha punya ukuran masing-masing. Dia mencontohkan, orang yang punya usaha nasi uduk hanya butuh tambahan modal sekitar Rp 3-5 juta. Sementara orang yang usaha di bidang seperti butik atau yang lain bisa jadi butuh modal lebih besar. Jika dipukul rata dengan bantuan modal Rp 50 juta, kata dia, justru akan menimbulkan masalah baru.
"Kalau yang usaha nasi uduk dikasih Rp 50 juta, dia pasti susah mengembalikan, jadi bisa memicu non performing loan (kredit macet), hati-hati," ujar dia.
Secara prinsip, Sandi mengapresiasi program bantuan kredit modal bagi UMKM. Sandi pun menyatakan, jauh sebelumnya dia lebih dulu meluncurkan program OKOC atau one kecamatan one center. Artinya, nanti di setiap kecamatan ada satu pusat kewirausahaan yang diisi 'Pasukan Biru'. OKOC merupakan sebuah program yang ia tawarkan dalam kontestasi Pilkada DKI 2017.
'Pasukan Biru' yang digagas ini berada di setiap kecamatan, dan akan menjadi tulang punggung sekaligus ujung tombak dalam memetakan modal kredit dan bantuan usaha yang diperlukan masing-masing UMKM di setiap wilayah tersebut.
Dia menambahkan, dana yang digunakan untuk program tersebut bukan dari APBD Pemprov DKI. Tapi, kata dia, bisa dari perbankan, non perbankan, industri ekonomi syariah, nonsyariah, lembaga keuangan mikro dan lainnya.
"Kita akan kolaborasikan, kita akan kerja sama dengan OJK, kita akan kerja sama dengan sistem pembiayaan modal ventura. Kita akan bantu memfasilitasi, tugas pemprov itu menjembatani, nanti Bank DKI sebagai anggota konsorsiumnya," ujarnya.
Sebelumnya, pasangan calon cagub dan cawagub DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni akan menggelontorkan dana untuk UMKM. "Setelah kami hitung, APBD Jakarta memiliki ruang dan kemampuan bagi kami untuk memberikan dana bergulir sejumlah Rp 50 juta untuk satu unit usaha," katanya lagi.