REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan bahwa penangkapan terhadap dua purnawirawan, Kivlan Zen dan Adityawarman Thaha, adalah murni kasus makar bukan target dari pihaknya. Tito menyatakan penangkapan terhadap dua purnawirawan itu mendapatkan dukungan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Tidak hanya itu proses penangkapan juga melibatkan TNI. Bahkan Pangdam sendiri mengirimkan tim Detasemen Intel (Denintel) dan POM mendampingi penyidik Polri. Maka dengan demikian tidak benar jika penangkapan itu hanya dilakukan oleh kepolisian saja.
Awalnya rencana penangkapan sudah dikomunikasikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan dan Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana. Kemudian Pangdam melapor kepada Panglima TNI dan mereka mendukung rencana kepolisian tersebut.
Sehingga fakta ini membuktikan apabila kepolisian tidak menargetkan latar belakang dari kedua terduga melakukan perbuatan makar itu. "Kita menghargai purnawirawan. Kita tidak menarget latar belakang, tetapi sekali lagi ini masalah hukum. Penangkapan sudah sesuai prosedur,” ungkap Tito saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, Senin (5/12).
Sementara itu, Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo, meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan isu adanya upaya makar. Bambang melihat apa yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet dan kawan-kawan baru sebatas pernyataan dan belum berupa tindakan.
Terlebih lagi sebagian besar aktivis yang ditangkap sudah berusia lanjut. Sehingga mereka sangat diragukan melakukan berupa tindakan. “Tidak usah khawatir terkait isu makar ini. Apalagi mereka hanya perkataan, bukan perbuatan. Apakah itu sudah menakutkan? Semoga ini tidak terulang lagi di peristiwa mendatang. Apalagi yang ditangkap adalah aki-aki dan nini-nini," kata dia.