REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Salah satu koordinator lapangan aksi jalan kaki dari Ciamis menuju Jakarta saat aksi damia 212, Saeful Khiyar mengakui ada pengusaha yang mencari santri cilik berusia delapan tahun. Santri tersebut menjadi bagian dari rombongan pejalan kaki.
Saeful mengatakan, pengusaha tersebut hendak memberi bantuan agar kesejahteraan bocah itu bisa lebih baik. Saeful mengatakan pengusaha bernama Sugiono Supriyadi itu tiba di Ponpes MiftahulHuda 2 yang menyumbang mayoritas peserta aksi jalan kaki pada Ahad, (4/12).
Saeful pmenyambut Kedatangan Sugiono bersama kakaknya KH Nonop Hanafi. Namun setelah dilakukan pendataan, lokasi keberadaan bocah itu masih belum diketahui.
"Katanya namanya Yusril, kalau dari pendataan peserta dari Ciamis ternyata tidak ada. Tapi kami sulit juga memang untuk pendataan karena massa banyak yang bergabung di sepanjang jalan," katanya saat dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (5/12).
Ia menyebut bisa saja Yusril justru bergabung dengan rombongan di tengah jalan. Sehingga ada kemungkinan Yusril bukan berasal dari Ciamis. Dengan begitu, ia mengatakan proses pencarian terhadap Yusril terus berjalan.
"Rombongan kemarin secara garis besar dibagi dua yaitu dari Ciamis sama Kabupaten Tasik, jadi bisa saja dia asalnya dari Kabupaten Tasik terus gabung sama kami di tengah jalan," ujarnya.
Diketahui, usai aksi ratusan santri dari Ciamis berjalan kaki untuk mengikuti aksi damai bela Islam 212, netizen dihebohkan oleh postingan pemilik akun Facebook Sugiono. Sebab ia memosting status akan mewakafkan satu cabang rumah makan Mayam Betujak pada salah seorang peserta aksi jalan kaki tersebut.
"Bismillahirrahmanirrahim… dengan ini saya bermaksud mewakafkan satu cabang Mayam Betujak lengkap dengan alat panggang, di Kota Ciamis, untuk satu orang mujahid Ciamis yang paling kecil. Mohon bantu sampaikan niat saya ke anak tersebut, dan hubungi saya," tulisnya di laman Facebook sambil menyantumkan nomor kontaknya (3/12).