REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Penyakit hipertensi atau darah tinggi menjadi penyebab kematian tertinggi di Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, kasus kematian akibat penyakit tersebut tertinggi bila dibandingkan dengan yang lain.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, pada kurun waktu Januari hingga September 2016 tercatat sebanyak 96 orang warga yang meninggal akibat hipertensi. Sementara pada total kasus kematian di sepanjang 2015 jumlahnya jauh lebih banyak mencapai sebanyak 177 orang. "Mayoritas warga yang meninggal akibat hipertensi adalah kalangan usia lanjut," terang Penanggung Jawab penyakit tidak menular (PTM) Dinkes Kabupaten Sukabumi, Asep Taufik kepada wartawan akhir pekan lalu.
Ini dialami warga terutama yang usianya di atas 55 tahun. Namun terang Asep, ada sejumlah kasus kematian warga yang usianya di bawah 50 tahun. Misalnya ada dua kasus kematian warga yang usianya 22 tahun dan 44 tahun.
Asep mengungkapkan, secara umum warga yang menderita hipertensi di sepanjang 2016 mencapai sebanyak 23.987 orang. Rinciannya, sebanyak 13.236 orang berjenis kelamin perempuan dan sisanya sebanyak 10.751 laki-laki.
Menurut dia, penderita hipertensi tidak hanya didominasi warga usia lanjut melainkan ada yang berusia muda. Contohnya warga yang usianya 15 hingga 19 tahun mencapai sebanyak 351 orang.
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit (Dalkit), Dinkes Kabupaten Sukabumi Rika Mutiara menerangkan, tingginya kasus hipertensi disebabkan sejumlah faktor. Di antaranya pola hidup yang kurang baik yang berpengaruh pada kesehatan dan ada yang disebabkan faktor keturunan.