REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pria yang mengacungkan golok pada massa aksi 212, Frans Maulian (35 tahun) tengah ramai dikabarkan meninggal dunia. Namun, Polda Metro Jaya membantah tewasnya provokator dalam aksi super damai tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Praviwi Argo Yuwono menegaskan, tersangka saat ini masih menjalani pemeriksaan. Menurut dia, kabar meninggalnya Frans palsu. "Tidak benar (pengacung golok meninggal), hoax itu," ujar Argo saat dikonfirmasi Republika.co.id, Ahad (4/12).
Menurut Argo, justru kondisi Frans saat ini masih segar bugar dan sedang ditahan di Mapolsek Gambir, Jakarta Pusat. "Masih segar bugar, ditahan di Polsek Gambir," kata Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur tersebut.
Sebelumnya, Kapolsek Gambir, AKBP Ida Ketut Gahanata Krisna Rendra tidak tahu menahu soal kabar tewasnya Frans. Menurut dia, saat aksi, pihaknya hanya mengamankan saja. Setelah itu, pemeriksaan ditindaklanjuti oleh Polres Metro Jakarta Pusat. "(Saat itu) Kita antar ke Polres, kita hanya mengamankan saja," ujar Ketut.
Saat ditanyakan bagaimana kondisi terkini dari Frans, Ketut juga mengaku belum mengetahuinya. Begitupun perihal kabar Frans yang meninggal dunia. "Enggak ada saya dengar itu, sebentar ya (konfirmasi dulu)," ujar dia.
Frans diduga mengacungkan sebuah golok pada massa 212 yang duduk di taman pintu barat Monas pada pukul 10.00 WIB. Pria asal Bekasi ini diduga membuat onar dengan upaya melakukan pengusiran kepada massa yang tengah melakukan aksi damai tersebut.
Polisi yang berjaga di sekitar lokasi Monas langsung mengamankan Frans ke Polsek Gambir. Selanjutnya, pada pukul 10.30, Frans dibawa ke Polres Metro Jakarta Pusat untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.