Ahad 04 Dec 2016 00:07 WIB

Ganjar Pranowo Ungkap 'Masa Lalu' Susi Pudjiastuti

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Andi Nur Aminah
Ganjar Pranowo
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengucapkan selamat atas penganugerahan gelar Doctor Honoris Causa (Doktor Kehormatan) kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Dalam sambutannya, Ganjar mengungkap masa lalu Susi, tepatnya ketika perempuan tersebut masih duduk di bangku SMA.

"Dua sahabat Ibu Susi itu teman saya. Kata mereka Bu Susi begitu bandel, pemberontak, dan kegelisahan-kegelisahan (yang ia rasakan) itu diungkapkan saat kelas II SMA, itulah akhir sekolahnya," ujar Ganjar sambil diikuti tawa para tamu undangan di kampus Undip, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (3/12).

Kedua sahabat tersebut adalah Kombes Pol Arif Nurcahyo yang saat ini bertugas di Mabes Polri dan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Dwikorita Karnawati. Di mata Ganjar, Susi bukanlah orang bodoh meski hanya lulusan SMP. Terbukti saat SMA, Susi bersekolah di SMA Yogyakarta yang merupakan sekolah teladan.

Kedua orang tersebut, menceritakan berbagai 'kebandelan' Susi. Namun, kata Ganjar, Undip membuat gerakan luar biasa karena kenekatannya memberikan gelar Honoris Causa kepada seseorang yang hanya lulusan SMP. Ganjar teringat, ketika dirinya masih menjadi mahasiswa, dia diberikan sebuah buku yang berisi bagaimana cara berdemonstrasi yang baik.

Yang menarik, buku tersebut menyebutkan bahwa hari ini pendidikan saja tidak cukup. Banyak yang menganggap kegiatan belajar hanya dapat dilakukan di sekolah. Itu artinya orang-orang yang tidak sekolah dianggap tidak belajar. Padahal, orang-orang yang tidak bersekolah bukan berarti tidak belajar, contohnya Susi.

"Dia ikuti betul tahapan scientific. Ketika publik ingin breakhtrough (terobosan), ketika orang tidak berani, dia (Susi) berani. Apakah karena ilmunya? Tidak. Apakah karena tatoo-nya? Tidak. Susi berikan apa adanya, berikan kejujuran," kata Ganjar.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan tersebut berharap gelar tersebut mampu membawa perubahan lebih besar pada dunia akademis dan masyarakat Indonesia. "Mudah-mudahan setelah ini jadi arif, bijaksana, dan tidak memusuhi akademisi. Ketika dikritik (oleh akademisi) itu menunjukkan kecintaan. Kalau Susi ngeyel itu bawaan bayi," ujarnya berseloroh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement