REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Ratusan peserta aksi dari Tangerang memilih berangkat menuju Jakarta menggunakan commuter line. Seperti di stasiun Poris, Kota Tangerang sudah dipadati penumpang beratribut khas aksi bela Islam sejak awal pengoperasian kereta rel listrik (KRL).
"Sejak awal pengoperasian tadi pagi sudah banyak. Kira-kira mencapai ratusan sampai sekarang," kata Galih, petugas KRL commuter line di stasiun Poris, Jumat (2/12).
Petugas juga sibuk membantu peserta aksi yang kesulitan melakukan tap tiket harian berjaminan (THB). Gemuruh teriakan takbir juga dikumandangkan oleh para peserta aksi.
Lantaran banyaknya penumpang dari peserta aksi, petugas harus menggunakan pengeras suara saat meminta para peserta untuk segera masuk ke peron ketika KRL sudah tiba.
Peserta aksi tidak hanya berpakaian serba putih. Ada pula yang berpakaian serba hitam. Mereka berasal dari Pondok Pesantren Daarul Quran Lantapuro, Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang. Atin, salah satu santri Ponpes Daarul Quran mengaku bersemangat ikut aksi damai karena ingin membela Islam.