Rabu 30 Nov 2016 08:19 WIB

ICMI Imbau Peserta Aksi Damai 212 tak Mengedepankan Emosi

Rep: Santi Sopia/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menghargai keputusan mereka yang akan melakukan aksi damai 2 Desember mendatang, sebagai bagian dari hak berekspresi dalam demokrasi. Ia menghimbau agar tetap berhati-hati dan tidak terbawa emosi sehingga rawan dibenturkan dengan negara oleh oknum-oknum tertentu.

"Jika ingin berpartisipasi silahkan, namun turunkan emosinya dan hadapi dengan rasionalitas yang tinggi," ujarnya, Selasa (29/11) malam.

Menurut Jimly, ICMI sebagai lembaga intelektual muslim tetap menghimbau agar umat Islam mengedepankan dialog dalam menghadapi masalah kebangsaan. Karena itu, tugas ICMI sebagai bagian dari pemimpin umat adalah mengarahkan.

"Kita menjaga, agar Islam ini tidak dibenturkan dengan negara dan kebangsaan seolah-olah kalau melaksanakan Islam itu anti terhadap negara atau sebaliknya jika bernegara lalu menomerduakan Islam dan agama. Disinilah fungsi kehadiran ICMI dituntut ," jelasnya.

Mantan Ketua MK itu menekankan, dunia Islam harus bersatu untuk kemajuan peradaban umat Islam oleh sebab itu Islam tidak bisa dipisahkan dengan konsep kebangsaan. Jimly juga menegaskan, ICMI harus tetap adil kepada semua golongan atau agama, meski bukan melindungi namun tetap harus bersikap ramah. Karena itu, ia menghimbau agar kader ICMI juga harus bisa menjadi perekat kebangsaan dilingkungan non muslim, karena ICMI hadir sebagai Islam yang rahmatan lil alamin.

"Kita (Islam) jangan dibenturkan dengan negara, bagaimanapun ICMI-nya itu keislaman Keindonesiaan tidak dapat dipisah. ICMI juga jangan sampai seolah-olah dibenturkan anti agama lain, ICMI itu harus menjadi perekat bangsa dan agama," katanya.

Sementara Ketua Dewan Pakar Pusat ICMI, Zulkifli Hasan meminta ICMI perlu menyiapkan sebuah konsep dan gagasan bagaimana agar umat Islam dapat mengusai sains dan teknologi. Ia mencontohkan, setiap dari Dewan pakar ICMI dihimbau ketika menulis artikel tentang sains dan teknologi  bisa dikaitkan penjelasannya dengan ayat Al- Quran.

Dia mengaku, pihaknya memanf melihat, fenomena aksi damai 411 lalu sebaga ciri persatuan umat Islam.  "ICMI harus bisa mempersatukan diantara perbedaaan tersebut dan menjadi payung di antara mereka," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement