Selasa 29 Nov 2016 15:35 WIB

Santri Peserta Aksi Jalan Kaki Dapat Ridho Orang Tua

Rep: rizky suryandika/ Red: Damanhuri Zuhri
Santri Ponpes Miftahul Huda 2 bergerak menuju Masjid Agung Ciamis, Jawa Barat, Senin (28/11). Mereka akan menggelar aksi jalan kaki akibat tak adanya pengelola bus yang mengantarkan ke Jakarta guna mengikuti aksi bela Islam 2 Desember mendatang.
Foto: Republika/Rizky Suryandika
Santri Ponpes Miftahul Huda 2 bergerak menuju Masjid Agung Ciamis, Jawa Barat, Senin (28/11). Mereka akan menggelar aksi jalan kaki akibat tak adanya pengelola bus yang mengantarkan ke Jakarta guna mengikuti aksi bela Islam 2 Desember mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKAMALAYA -- Peserta aksi jalan kaki dari Ciamis menuju Jakarta mengaku memperoleh izin dari orangtua. Hingga saat ini, Selasa (29/11) massa telah mulai melewati wilayah Ciawi menuju Nagrek lewat jalan raya Ciawi.

Salah satu santri, Ade Putra, mengaku memperoleh izin dari orang tua. Menurutnya, perjuangan kali ini merupakan murni demi Islam. Sehingga ia tak memperoleh kesulitan izin dari orang tua.

"Sudah izin dari pesantren, kata orang tua tidak apa apa buat cari pengalaman, masih kuat kok saya," katanya pada Republika.

Lebih lanjut, ia merasa hanya khawatir tersambar kendaraan di pinggir jalan. Pasalnya, mereka beraksi tepat di pinggir jalan dan memakan sekitar seperempat badan jalan. "Kesulitannya lalu lintas aja agak bahaya karena kami jalannya di pinggir jalan, takut kesamber mobil," ujarnya.

Diketahui, aksi kali ini merupakan rangkaian dari kegiatan aksi bela Islam jilid III pada 2 Desember mendatang. Tuntutannya agar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipenjara pasca ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penistaan agama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement