Selasa 29 Nov 2016 03:03 WIB

Aksi 212 Siapkan Tempat Nyaman untuk Peserta Non-Islam

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Didi Purwadi
Demo serupa dengan 4 November 2016 rencananya kembali digelar di 2 Desember 2016 terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama.
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Demo serupa dengan 4 November 2016 rencananya kembali digelar di 2 Desember 2016 terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Penasihat Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Habib Rizieq Shihab, mengatakan pihaknya menyepakati usulan Polri untuk menggelar aksi damai 2 Desember di bilangan Monas. GNPF-MUI pun akan melakukan persiapan terkait rencana kehadiran peserta non-Muslim yang akan ikut serta dalam aksi menuntut penahanan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kasus penistaan agama.

''Kami juga punya kewajiban mengatur peserta aksi dari luar Muslim. Karena, aksi 4 November aksi didatangi juga non-Muslim,'' kata Habib Rizieq dalam jumpa pers bersama Polri terkait Aksi 2 Desember di Kantor MUI, Jakarta, Senin (28/11).

GNPF menilai peserta dari kalangan non-Muslim harus mendapat tempat nyaman tanpa terganggu rasa keagamaannya. Habib Rizieq mengatakan pihaknya akan mengadakan rapat tersendiri untuk membahas soal itu.

GNPF-MUI semula berkeras tetap ingin menggelar shalat jumat di jalan Sudirman-Thamrin, namun akhirnya menerima usulan Polri untuk memindahkan lokasinya ke Monas. Dengan mempertimbangkan masalah kemudahan akses, GNPF sepakat memilih Monas sebagai lokasi aksi damai 2 Desember jika semua pintu dibuka plus dibuat pintu darurat untuk medis dan logistik. ''Juga harus tersedia pokso medis, logistik, toilet, dan tempat wudhu,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement