Senin 28 Nov 2016 23:33 WIB

Surya Paloh Sebut Jokowi Hadirkan Iklim Usaha Sehat

Presiden Joko Widodo (kiri) berdialog dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) saat jamuan makan pagi di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (kiri) berdialog dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) saat jamuan makan pagi di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nesdem, Surya Paloh menyatakan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mampu menghadirkan iklim usaha yang sehat. Jokowi juga dinilai telah membangun stabilitas politik dan iklim kondusif dalam pembangunan nasional.

"Kita bisa melihat kalau pada situasi hari ini boleh menaruh harapan, di berbagai provinsi telah mulai tersentuh upaya percepatan pembangunan infrastruktur," kata Surya Paloh melalui keterangan pers di Jakarta, Senin (28/11).

Surya Paloh menjadi pembicara utama pada Dialog Kebangsaan bertemakan "Menumbuhkan Semangat Wirausaha Guna Meningkatkan Dunia Usaha dan ?UMKM Menuju Jawa Tengah Mandiri dan Berdikari". Pemerintahan Jokowi-JK memasuki tahun kedua, Surya mencatat awal kepemimpinan terjadi defisit transaksi anggaran dan dukungan kekuatan yang minoritas dalam parlemen.

Namun saat ini dukungan kekuatan parlemen mulai berbalik menjadi mayoritas dan transaksi anggaran jauh lebih berkurang karena kebijakan Presiden Jokowi.

"Kita kalangan dunia usaha sepakat tidak mungkin ada pertumbuhan pembangunan dikaitkan dengan tumbuhnya investasi terlebih tidak ada optimisme kemampuan manajemen pemerintahan yang mampu menghadirkan stabilitas," ujar Surya.

Surya optimistis Presiden Jokowi akan konsisten dengan kebijakan yanhg ditawarkan saat mencalonkan diri jadi pemimpin salah satunya pembangunan pada sektor infrastruktur. Surya juga mengingatkan Indonesia memiliki banyak perbedaan suku, etnis dan keanekaragaman lain yang berpotensi menjadi negara integralistik untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement