Senin 28 Nov 2016 23:53 WIB

Pembebasan Lahan Bandara Kulon Progo Selesai Desember

masterplan Bandara Internasional di Kulonprogo.
Foto: yogyayes
masterplan Bandara Internasional di Kulonprogo.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Angkasa Pura I menargetkan seluruh proses pembebasan lahan untuk pembangunan Bandara di Kulon Progo "New Yogyakarta International Airport" akan selesai pada Desember 2016. Penyelesaian meliputi seluruh pembayaran ganti rugi warga terdampak pembangunan, pembayaran lahan Paku Alam Ground (PAG), pembayaran ganti rugi untuk fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) milik pemerintah, hingga pembayaran melalui konsinyasi di pengadilan.

"Semua proses pembebasan tanah kami harapkan selesai 15 Desember," kata Pimpinan Proyek Pembangunan Bandara Kulon Progo dari PT Angkasa Pura I R. Sujiastono seusai mengikuti dialog interaktif "Optimalisasi Potensi Bandara Kulon Progo untuk Akselerasi Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat DIY" di Yogyakarta, Senin (28/11).

Menurut dia, untuk fase pembayaran ganti rugi lahan tahap ketiga terakhir akan dilakukan pada 29 November 2016. Pada tahap terakhir itu pembayaran ganti rugi lahan diharapkan bisa mencapai 95 peresen. "Bisa sampai 95 persen sampai besok. Yang masih tidak mau kan kurang lebih 5 persen, konsinyasinya nanti di pengadilan," kata Sujiasto.

Pada masa pembayaran ganti rugi tahap ketiga, menurut dia, juga akan mengundang kembali warga yang belum datang pada tahap pertama dan kedua serta warga yang berkas administrasinya belum lengkap. "Kami memberikan kesempatan bagi masyarakat yang memiliki konflik-konflik internal supaya menyelesaikan sendiri, karena kalau sampai tahap ketiga belum selesai, ya akan kami titipkan ke pengadilan (konsinyasi)," kata dia.

Dengan rampungnya proses pembebasan lahan pada 15 Desember, maka menurut Sujiasto ditargetkan proses peletakan batu pertama bandara akan bisa dilakukan pada Januari 2017 sehingga operasional bandara sesuai target bisa direalisasi pada Juni 2019. Dalam pembangunan Bandara itu, peletakan batu pertama akan dilakukan untuk bangunan fasilitas sisi udara (air side) yang terdiri atas run way (landas pacu), Taxi way (jalur parkir), Apron (pelataran gerakan pesawat) karena dinilai yang paling membutuhkan waktu lama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement