Senin 28 Nov 2016 16:57 WIB

SBY Sarankan Jokowi Rangkul Rakyat dengan Kasih Sayang

Rep: Lintar Satria/ Red: Bayu Hermawan
Presiden RI keenam yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Presiden RI keenam yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpendapat Presiden Joko Widodo dengan para pembantunya harus memusatkan pikiran, waktu dan tenaga mereka untuk menemukan solusi terbaik dari persoalan bangsa saat ini. Menurutnya, situasi sosial dan politik saat ini disebabkan hilangnya kepercayaan antara rakyat dengan penguasa.

"Langkah-langkah Presiden Jokowi untuk membangun komunikasi dengan para pemimpin agama, pemimpin sosial dan pemimpin politik perlu dilanjutkan. Jangan hanya mengejar kuantitas, tetapi kualitas. Yang diajak untuk berpikir bersama oleh Pak Jokowi juga jangan hanya pihak-pihak yang nyata-nyata ada di "belakang" Presiden, tetapi seharusnya juga mencakup mereka yang dinilai berseberangan," tulisnya di salah satu surat kabar nasional, Senin (28/11).

SBY menyarankan Presiden merangkul rakyat sebagai pemilik kedaulatan yang sejati dengan kasih sayang. SBY menambahkan untuk meneduhkan hati rakyat dan jangan justru dibikin takut dan panas.

SBY juga menyarakan agar Presiden untuk mengimbau rakyat untuk tak perlu selalu menurunkan kekuatan massa jika hendak mencari keadilan, dengan jaminan pemerintah benar-benar menyelesaikan masalah yang ada secara serius. Cegah dan batasi para pembantu Presiden untuk membikin panggung politiknya sendiri-sendiri. "Jadi lebih rumit nantinya. Ingat, in crucial thing unity," lanjutnya.

SBY menambahkan sebagai seorang yang pernah mengemban tugas negara di masa silam, termasuk hampir 30 tahun mengabdi sebagai prajurit TNI dan 15 tahun bertugas di jajaran pemerintahan, ia mengajak rakyat Indonesia untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kebersamaan. SBY juga mengajak rakyat Indonesia menahan diri untuk tidak bertindak salah dan melampaui batas, sehingga justru akan mengancam kedamaian, keamanan dan ketertiban sosial di negeri ini.

"Marilah kita jaga persaudaraan dan kerukunan kita, seberat apapun tantangan yang kita hadapi. Memang adalah sebuah amanah jika rakyat menjadi gerakan moral yang menjunjung tinggi panji-panji kebenaran dan keadilan. Namun, hendaknya perjuangan suci itu dilaksanakan secara damai dan senantiasa berjalan di atas kebenaran Tuhan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement