REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan menyatakan akan menyiapkan 27 ribu personel untuk mengawal jalannya aksi massa pada Jumat (2/12). Aksi damai 212 merupakan lanjutan dari aksi demo penistaan agama sebelumnya yang melibatkan massa dalam jumlah besar.
Menurutnya penempatan personel pengamanan tak cuma dilakukan langsung di sekitar aksi massa, melainkan juga di sejumlah objek vital lainnya. Semisal, pusat perkantoran, pertokoan, perumahan, dan sebagainya. Personel pengaman itu sendiri berasa dari Polda Metro Jaya, Mabes Polri, dan Brimob dari berbagai polda di Tanah Air.
"(Penempatan personel) Itu pusat-pusat pertokoan perekonomian, semuanya hampir 60 titik kita siapkan," katanya.
Ia juga belum bisa memperkirakan berapa massa yang akan hadir dalam aksi 2 Desember 2016 tersebut. Selain itu, Iriawan menuturkan aksi 2 Desember boleh dilakukan, namun dengan syarat.
"Kita belum bisa diperkirakan, ini pun perkembangan kan bisa bervariasi. Bisa di situ (jalan raya), tapi tetap saya larang. Artinya jangan sholat di jalan raya. Tempat sholat sudah ada, masjid sudah ada. Semua ormas Islam sudah menyampaikan lebih baik sholat di masjid, tentu (kalau di jalan raya) itu mengganggu. Estimasi sampai sekarang masih belum kita perkirakan," paparnya.
Iriawan tak menampik akan ada pencegahan massa yang berasal dari luar Jakarta. "Itu dilakukan oleh Kasatwil di luar Jakarta," ujarnya.
Sampai saat ini, Iriawan masih mendalami asal massa yang datang pada Jumat (2/12). "Kita ada waktu sampai hari Kamis kita dalami maksimal," katanya.