Ahad 27 Nov 2016 15:48 WIB

Kasus HIV/AIDS di Banyumas Terus Bertambah

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Aksi peduli HIV/AIDS.
Foto: Antara
Aksi peduli HIV/AIDS.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Banyumas, masih terus berkembang. Pengelola  Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banyumas, Neto Andrianto, menyebutkan hal ini ditandai dengan masih besarnya jumlah kasus HIV/AIDS yang ditemukan dari tahun ke tahun.

"Pada tahun 2016 ini, hingga Agustus lalu, sudah kita temukan 279 kasus HIV/AIDS baru. Jumlah temuan ini masih cukup besar," kata dia, Ahad (27/11).

Dari jumlah itu, sebanyak 166 kasus merupakan kasus HIV, sedangkan 113 merupakan temuan kasus yang sudah mencapai fase AIDS. Dia menyebutkan, dengan temuan terakhir tahun 2016 tersebut, maka total keseluruhan sudah ditemukan sekitar 1.615 kasus HIV di Kabupaten Banyumas. Sedangkan untuk temuan kasus AIDS-nya mencapai 1.019 kasus.

"Dengan demikian, total keseluruhan ada 2.634 kasus HIV/AIDS di Banyumas," kata dia.

Sementara berdasarkan data yang dihimpun KPA Banyumas, jumlah penderita HIV/AIDS yang sudah meninggal tercatat sebanyak 230 orang. Berdasarkan data tersebut, maka yang masih berpotensi menularkan penyakit HIV/AIDS pada pihak lain, mencapai 2.404 orang.

Meski demikian Neto menyebutkan, data sebanyak 2.404 penderita HIV/AIDS tersebut, sebenarnya baru merupakan puncak gunung es yang diketahui. Sedangkan menurut teori gunung es dalam kasus penyakit HIV/AIDS, dari setiap satu kasus HIV/AIDS yang ditemukan, masih ada yang tersembunyi sekitar 100-200 kasus.

'Ini artinya, dari sekitar 1.600-an kasus HIV/AIDS yang ditemukan, masih ada ratusan ribu kasus hIV/AIDS yang belum ditemukan. Bisa jadi orang dekat kita pun sudah terinfeksi HIV/AIDS tapi kita tidak tahu karena belum pernah memeriksakan diri," kata dia.

Berdasarkan data temuan tersebut, Neto menyatakan ada fakta yang memprihatinkan mengenai profil pengidap HIV/AIDS. Khusus untuk pengidap HIV, kebanyakan justru ditemukan pada kalangan usia produktif. Untuk pengidap di rentang usia 15-34 tahun mencapai 325 kasus dan rentang usia 35-44 tahun mencapai 234 kasus. Untuk pengidap di rentang usia di atas 45 tahun, tercatat ada 117 kasus.

Sedangkan dari sisi pekerjaan, menurut Neto, terbanyak pengidap HIV ditemukan pada kalangan ibu rumah tangga, karyawan swasta dan wiraswasta. Untuk ibu rumah tangga yang diketahui pengidap virus HIV tercatat sebanyak 157 kasus, karyawan swasta sebanyak 123 kasus dan wiraswastawan sebanyak 220 kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement