Jumat 25 Nov 2016 21:15 WIB

MKGR Dukung Setnov Kembali Duduki Kursi Ketua DPR

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
 Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Roem Kono mendukung keputusan DPP Partai Golkar mengembalikan posisi Setya Novanto sebagai Ketua DPR menggantikan Ade Komarudin. MKGR juga mendukung pencalonan kembali duet Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 2019. 

Roem mengatakan, keputusan ormas MKGR mendukung Setnov ini telah dilakukan melalui rapat resmi organisasi "Ormas MKGR sebagai garda terdepan untuk mengamankan keputusan DPP Golkar yang menurut kita sudah tepat," kata Roem, dalam rilisnya, Jumat (25/11).

Roem mengatakan, Ormas MKGR menilai sikap negarawan Setya Novanto perlu diteladani oleh seluruh kader, sebab ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR saat proses sidang etik Mahkamah Kehormatan Dewan DPR dan proses hukum masih berjalan.

Karena itu, keputusan DPP Partai Golkar untuk mengembalikan posisi Setya Novanto sebagai Ketua DPR dinilainya merupakan langkah yang tepat untuk mengambalikan marwah dan nama baik Partai Golkar.

"Ade Komarudin sosok negara dan kader hebat. Beliau saya yakin dapat mengikuti jejak dan langkah negarawan Setya Novanto untuk tunduk pada proses politik yang diputuskan DPP Partai Golkar dalam rapat pleno," kata Korbid Bidang Kesra DPP Partai Golkar ini.

Dalam kesempatan ini, Roem juga menyampaikan bahwa ormas yang dipimpinnya akan mendukung penuh kebijakan pemerintahan Jokowi-JK hingga 2019. Bahkan, tegas dia, Ormas MKGR pun menyatakan sikap akan kembali mendukung pencalonan Jokowi-JK untuk Pilpres 2019.

"Kita dukung kembali pencalonan Jokowi-JK sebagai capres dan wapres untuk periode 2019-2024. Selama berduet keduanya telah teruji membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara," ujar Ketua BURT DPR ini.

Dikatakan Roem sikap MKGR ini sejalan dengan Partai Golkar yang sudah memutuskan mengusung Jokowi pada Pemilu 2019 mendatang.

Baca juga, Akom tidak Tahu Alasan Dirinya Digantikan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement