Rabu 23 Nov 2016 15:53 WIB

Guru Honorer di Sukabumi Bergaji Kurang Dibawah Rp 500 Ribu

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah guru honorer Jawa Barat melakukan unjuk rasa menuntut kesejahteraan, di depan Gedung Sate, Kota Bandung
Sejumlah guru honorer Jawa Barat melakukan unjuk rasa menuntut kesejahteraan, di depan Gedung Sate, Kota Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah guru pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Sukabumi dinilai masih sangat minim. Dampaknya, sejumlah sekolah mengangkat guru honorer untuk membantu kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Namun, para guru honorer tersebut masih digaji dibawah standar. "Saat ini para guru honorer masih menerima gaji yang minim," terang Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Sukabumi Dudung Koswara kepada Republika.co.id, Rabu (23/11).

Rata-rata gaji guru honorer atau sekitar 80 persen mencapai kisaran di bawah Rp 500 ribu per bulannya. Sementara sisanya di atas besaran tersebut karena mengabdi di sekolah swasta.

Idealnya terang Dudung, gaji guru honorer minimal sama dengan pegawai pabrik atau sesuai dengan upah minimum kota (UMK). Di mana, besaran UMK 2017 Kota Sukabumi ditetapkan sebesar Rp 1.985.494.

Data PGRI menyebutkan, jumlah guru honorer di Kota Sukabumi mencapai 2.000 orang. Jumlah tersebut cenderung meningkat setiap tahunnya karena di Sukabumi ada penerapan moratorium penerimaan CPNS termasuk guru.

Menurut Dudung, di satu kecamatan saja misalnya Cibeureum jumlah guru dan tenaga tata usaha yang berstatus honorer jauh lebih banyak dibandingkan PNS. Sehingga ke depan PGRI berharap adanya pencabutan moratorium pengangkatan calon PNS di Sukabumi.

Dudung mengungkapkan rendahnya penghasilan guru honorer berdampak pada kompetensi para guru. Pasalnya, para guru tersebut akan sulit berkembang karena memiliki keterbatasan ekonomi. Misalnya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana maupun untuk membeli buku maupun koran.

Padahal terang Dudung, para guru honorer tersebut saat ini sangat diandalkan dalam membantu pendidikan anak-anak di sekolah. Sehingga pemerintah pusat maupun daerah harus memberikan program pembinaan dan pelatihan yang mudah dan murah bagi para guru honorer agar bisa berkembang.

Di sisi lain ungkap Dudung, para guru yang berstatus PNS di Kota Sukabumi sudah cukup baik tingkat kesejahteraannya. "Para guru PNS tinggal mengelola keuangannya dengan baik," imbuh dia.

Jumlah guru PNS di Sukabumi mencapai sekitar 2.500 orang. Salah seorang guru honorer Alvinda S mengungkapkan, beban pekerjaaan antara guru PNS dan guru honorer sama. Namun yang membedakan adalah pendapatan yang diperolehnya jauh berbeda. Oleh karena itu lanjut Alvinda, para guru honorer, berharap adanya perhatian dari pemerintah terhadap nasib guru honorer. Hal ini sebagai bagian dari memajukan dunia pendidikan di daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement