REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Mahasiswa Bina Sarana Informatika (BSI) dituntut harus memiliki beberapa sertifikasi keahlian sesuai dengan bidangnya. “Hal itu sangat penting, agar setelah lulus nanti, mereka memiliki kompetensi yang baik dan memiliki daya saing,” kata Direktur Bina Sarana Informatika (BSI) Naba Aji Notoseputro pada acara wisuda ke-46 BSI yang digelar di BSI Convention Center, Bekasi, Jawa Barat, Senin (21/11/2016).
Wisuda ke-46 gelombang pertama itu berlangsung selama lima hari, 21-25 November 2016. Kegiatan tersebut diikuti oleh wisudawan program Diploma Tiga (D III) sebanyak 7.357 orang.
Naba menambahkan, BSI selalu berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, baik mahasiswa maupun dosen. "Alhamdulillah, 29 tahun BSI berkiprah di dunia pendidikan tinggi, sudah tentu kami harus selalu bersyukur, karena kemajuan dan capaian yang telah kami raih di berbagai prestasi, baik dari lembaga mahasiswa maupun dosen," ujar Naba.
Acara wisuda tersebut dimanfaatkan untuk kerja sama antara BSI dan Center for Entrepreneurship Development and Studies Universitas Indonesia (CEDS UI) dalam pengembangan kewirausahaan. Nota kesepahaman ditandatangani kedua pihak.
Kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan lulusan BSI yang tidak hanya berkecimpung di perusahaan, tapi juga dapat menciptakan lapangan kerja baru. "Ini keseriusan BSI dalam membangun kampus berbasis enterpreneurship," ujar Ketua Dewan Pembina CEDS UI, Roy Darmawan.
Naba mengatakan, program wirausaha ini harus dikembangkan. “Selain itu, program ini perlu didukung dengan peta perjalanan yang jelas untuk menciptakan wirausaha baru yang bisa bertahan, bahkan hingga jangka panjang,” ujar Naba.
Di samping itu, Naba mengatakan, UI merupakan perguruan tinggi yang memiliki sumber daya lebih banyak. “Sebagian besar alumninya menjadi pengusaha,” tutur Naba Aji Notoseputro.