REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jazuli Juwaini mengimbau agar Kapolri, Tito Karnavian tidak gegabah menuding aksi belas Islam III yang rencananya bakal digelar pada 2 Desember mendatang dengan tuduhan makar.
“Mengindikasikan aksi tersebut sebagai makar adalah tuduhan keji. Apalagi situasi politik sedang gaduh karena kasus Ahok,” jelas Jazuli Juwaini, di Kompleks Parlemen, Rabu (23/11).
Jazuli menambahkan, Tito sebagai pejabat tertinggi di Polri, seharusnya memberikan pernyataan itu berdasarkan informasi intelijen yang akurat dan objektif.
Bahkan, informasi makar itu harus diproses dan dibuktikan. Apalagi menuding seseorang atau kelompok berbuat makar. “Kita tidak boleh bermain-main dengan makar apalagi menuduh seperti itu,” ucap dia.
Bagaimanapun juga Kapolri adalah lembaga penegak hukum, bukan lembaga politik. Tuduhan makar harus bisa diproses dan dibuktikan agar tidak menimbulkan keresahan publik.
Apabila tidak, tuduhan itu bisa politis dan liar serta memecah belah masyarakat. Maka wajar apabila ia sangat kecewa dan menyesalkan pernyataan Kapolri tentang isu makar yang disampaikan secara terbuka ke publik. “Kita harus jaga NKRI, Pancasila dan juga UUD 45,” tutupnya.
(Baca Juga: Kapolri: Ada Tujuan Tersembunyi dalam Demonstrasi 2 Desember.)