Selasa 22 Nov 2016 17:44 WIB

Kapolri: Perpecahan Hanya Untungkan Negara Tetangga

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Angga Indrawan
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyampaikan sambutan pada acara Istigosah dan Doa Keselamatan Bangsa di Mesjid Agung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (22/11).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyampaikan sambutan pada acara Istigosah dan Doa Keselamatan Bangsa di Mesjid Agung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan perpecahan di tubuh bangsa hanya akan menguntungkan negara tetangga. Pernyataan itu dilontarkan sebagai respons atas terbelahnya masyarakat dalam menanggapi kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Dalam kunjungannya ke Masjid Agung Kota Tasikmalaya pada Selasa, (22/11), Tito ingin memperkuat silahturahim dengan unsur Kepolisian, TNI, Pemda dan ulama setempat. Menurutnya, kebersamaan antara unsur Polri, TNI, Pemda dan ulama merupakan fondasi NKRI.

"Kebersamaan antara TNI, Polri, ulama dan masyarakat harus dikuatkan dalam menjaga NKRI. Kalau bangsa kita terpecah karena itu, di era saat ini maka yang untung negara-negara tetangga," katanya.

Ia mengingatkan perseteruan dalam tubuh bangsa malah akan melahirkan keterpurukan dan kemiskinan. Ia pun meminta masyarakat tenang karena proses hukum terhadap Ahok tengah dijalankan.

"Kita ribut sendiri di dalam negara malah masyarakat terpuruk, pembangunan tidak jalan. Nanti yang tepuk tangan negara lain tetangga kita. Kalau kita lemah mereka senang, kalau kita kuat mereka takut," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement