Selasa 22 Nov 2016 04:04 WIB

Isu Rush Money, Plt Gubernur DKI: Itu Tidak Cinta Indonesia

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Bayu Hermawan
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Soni Sumarsono menyampaikan pidato sambutannya saat menghadiri pembukaan kegiatan forum interaksi bagi siswa/siswi orang asli papua pada program afirmasi pendidikan menengah se-Provinsi Bali di Nusa Dua, Bali, Ju
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Soni Sumarsono menyampaikan pidato sambutannya saat menghadiri pembukaan kegiatan forum interaksi bagi siswa/siswi orang asli papua pada program afirmasi pendidikan menengah se-Provinsi Bali di Nusa Dua, Bali, Ju

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat dihebohkan dengan pesan berantai berisi ajakan rush money atau menarik uang simpanan mereka di bank. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menegaskan pesan tersebut adalah hoax atau tidak benar.

"Sekali lagi saya katakan, rush money itu bohong, itu hoax," tegasnya, Senin (21/11).

Sumarso menghimbau kepada warga DKI Jakarta untuk tidak menyebarluaskan isu rush money. Ia meminta siapapun warga Jakarta yang menerima pesan berantai soal rush money baik itu dari SMS, Whatsapp (WA) atau media sosial lainnya, untuk mengabaikan isu tersebut.

"Enggak usah disebarluaskan. Bantu stabilitas kita dengan cara enggak usah disebarluaskan," katanya.

Selain itu, Sumarsono juga yakin masyarakat khususnya di Jakarta sudah cerdas dalam menanggapi isu-isu seperti rush money. Ia menambahkan, menyebarkan isu-isu negatif yang bisa membuat situasi tidak kondusif dan stabil sama saja tidak cinta Indonesia.

"Enggak mungkin toh suruh uang ditarik dari bank semuanya. Itu namanya sudah tidak sehat yang menyebarkan itu, tidak konstruktif, tidak cinta Indonesia. Saya pastikan itu hoax," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement