Rabu 05 Apr 2017 18:33 WIB

Ahok Senang Sumarsono Jalankan Program Bedah Rumah

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Bayu Hermawan
Basuki Tjahaja Purnama
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Basuki Tjahaja Purnama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera menjalankan program bedah rumah di bawah naungan Dinas Perumahan dan Permukiman pada pertengahan April ini. Gubernur DKI Jakarta nonaktif,  Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku senang karena ternyata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menjalankan ‎pesannya.

"Ya ini berarti Pak Soni yang saya titipin dia jalanin. Itu kan sesuatu yang kita tinggal kasih tahu PR-PR apa. Nanti pas tanggal 16 (April) masuk saya lihat raport," katanya di Jakarta Selatan, Rabu (5/4).

Ahok menjelaskan, nantinya pasukan merah tidak hanya akan melakukan pembenahan rumah warga, tetapi juga Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa). Para pasukan merah, nantinya akan bekerja di bawah naungan pekerja harian lepas (PHL) Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta.

"Jadi kenapa kita gak kerjain sendiri, cepat lagi. Barang tinggal beli katalog-el. Yang masang makanya ada pasukan ini. Nanti dia ada di bawah PHL Dinas Perumahan, tapi kan Pergubnya belum aku keluarin," ujarnya.

Sebelumnya, Sumarsono menjelaskan program perumahan ini lebih fokus pada kampung-kampung kumuh. Salah satu caranya adalah dengan bedah rumah. Namun, Pemprov DKI belum memiliki tenaga pekerja untuk melaksanakan program tersebut.

Di satu sisi, dia mengatakan jumlah pengangguran juga yang harus dikurangi. Akhirnya, Pemprov memiliki gagasan awal untuk bedah rumah. Gagasan ini menurut Sumarsono sudah muncul oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat sebelum cuti. 

Untuk itu, Pemprov DKI akan membutuhkan tenaga terampil, dibayar untuk membangun dan membedah rumah sebagai program permukiman. Mengenai warna seragam pasukan pembedah rumah, Sumarsono tidak terlalu memikirkannya.

Sedang untuk pembukaannya, Sumarsono mengatakan akan melaksanakannya di kecamatan-kecamatan yang dibutuhkan seperti Koja. Adanya Company Social Responsibility (CSR), kompensasi, sumbangan, menurut Sumarsono lebih baik digunakan untuk kepentingan rakyat seperti bedah rumah.

"Daripada digunakan untuk keperluan tidak jelas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement