Sabtu 19 Nov 2016 19:04 WIB

Ahok Jadi Tersangka, Rumah Lembang Banyak Kunjungan

Kepala Bareskrim Polri Irjen Ari Dono Sukmanto (kanan) membacakan hasil kesimpulan gelar perkara dugaan penistaan agama di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (16/11)
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Kepala Bareskrim Polri Irjen Ari Dono Sukmanto (kanan) membacakan hasil kesimpulan gelar perkara dugaan penistaan agama di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (16/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pendukung menemui calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta sejak dibuka Senin (14/11). Ketika Ahok ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penistaan agama pada Rabu (16/11), jumlah kunjungan melonjak tinggi.

Berdasarkan data statistik dari tim pemenangan Basuki-Djarot melalui keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta pada Jumat (18/11), hari pertama atau Senin (14/11) saat Rumah Lembang dibuka, jumlah warga yang datang mencapai 214 orang.

Angkanya meningkat menjadi 560 orang ketika Bareskrim Mabes Polri menetapkan Ahok sebagai tersangka pada Rabu (16/11). Bahkan, hari itu ada seorang sopir taksi yang langsung mendatangi Rumah Lembang ketika mengetahui kabar Ahok menjadi tersangka. Sopir taksi tersebut datang dengan kondisi menangis sedih.

Pengamat media UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, DR Iswandi Syahputra, membaca situasi tersebut sebagai adanya upaya playing victim yang ingin membangun citra Ahok sebagai korban yang teraniaya. Arahnya jelas yakni meletakkan Ahok sebagai korban yang dizalimi untuk mendulang simpati agar saat Pilkada Ahok meraih kemenangan satu putaran.

''Sejumlah pemain figuran ditampilkan. Ada lah sopir taksi pakai kopiah (simbol Islam) yang menangis meratap sedih Ahok jadi tersangka, ada pula emak-emak berjilbab (simbol Islam) yang memeluk Ahok dengan erat, terharu,'' tulis DR Iswandi Syahputra dalam tulisan opininya berjudul 'Operasi Playing Victim Pasca-Ahok Tersangka'.

Bagi yang paham drama politik, tulis DR Iswandi Syahputra, mudah sekali membaca realitas itu sebagai stimulator untuk merangsang simpati publik. Sasarannya jelas, Muslim kaum miskin kota yang memiliki suara mayoritas.

Kembali ke kunjungan Rumah Lembang, jumlahnya meningkat setelah Ahok ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama. Jumlahnya pada Kamis dan Jumat mencapai 820 orang dan 996 orang.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement