REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Gardjita Budi mengakui petani di Indonesia masih minim mengenal tentang asuransi pertanian. Ini terjadi khususnya petani kecil, sehingga perlu adanya pengenalan melalui sosialisasi.
"Kami dari pemerintah tidak menargetkan adanya penggunaan asuransi pertanian, namun kami memberikan pengetahuan mengenai risiko yang terjadi, sehingga diharapkan akan ada kesadaran mengikuti asuransi pertanian," katanya di Surabaya, Selasa (15/11).
Ia mengaku pemerintah saat ini terus berusaha memberikan pendidikan mengenai perbankan kepada petani yang mempunyai lahan kecil, ditambah dengan bantuan apabila petani mengalami kerugian akibat gagal panen.
Ke depan, kata Gardjita, dengan adanya edukasi dan bantuan dari pemerintah, maka para petani secara perlahan akan mengerti dan mengikuti asuransi pertanian yang ditawarkan oleh berbagai perbankan, kemudian tidak lagi mengandalkan bantuan pemerintah apabila mengalami kerugian.
"Edukasi sudah kami lakukan dengan kerja sama melalui kelompok tani mengenai perbankan dan dengan beberapa Gapoktan, dan kami harapkan pelan-pelan para petani tidak lagi mengandalkan bantuan dari pemerintah," katanya.