REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Seksi Advokasi Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes, Muhani mengatakan, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) jangan hanya menjadi rekomendasi Kementerian Kesehatan. Germas harus dijadikan kebiasaan di masyarakat.
"Tujuannya agar masyarakat berperilaku hidup sehat dan menjaga lingkungan bersih," katanya, Senin (14/11). Germas ini harus dijadikan kebiasaan dalam diri sendiri, kemudian diperluas ke masyarakat dan lingkungan. Germas jangan hanya jadi konsep saja.
Aksi Germas, terang Muhani, antara lain melakukan aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur secara teratur, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. "Setiap individu harus menerapkan Germas, begitu pula akademisi, masyarakat, dan pemerintah daerah."
Kalau masyarakat tak terlibat Germas, lanjutnya, maka Germas cuma bikin gemas saja. Germas harus diterapkan secara nyata untuk mencegah peningkatan penyakit tak menular seperti jantung dan tekanan darah tinggi yang pengobatannya mahal.
Sekjen Konggres Wanita Indonesia (Kowani) Titin Pamudji mengatakan, Kowani mendukung Germas. Posisi wanita sebagai penyedia pangan keluarga diharapkan dapat mensukseskan kampanye Germas. "Kaum ibu sebagai penyedia pangan diharapkan dapat mengkombinasikan pangan keluarga tidak hanya berorientasi kenyang dengan banyaknya karbohidrat. Namun juga harus memasukkan pangan buah dan sayur," ujar Titin.
Para ibu, lanjutnya, bisa memberi contoh kepada anggota keluarganya untuk berperilaku sehat supaya anak-anaknya ikut menerapkan hidup sehat. Diharapkan ini dapat menurunkan jumlah penyakit menular dan tak menular.