REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sedikitnya 17.715 warga setempat terjangkit penyakit diare dalam kurun waktu Januari hingga Oktober 2016.
"Data itu kami peroleh berdasarkan laporan dari 35 Puskesmas di Kota Bekasi. Diare menempati urutan teratas penyakit yang dialami warga Kota Bekasi," kata Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Bekasi Karmen Driyarus di Bekasi, Jumat.
Menurut dia, penyakit itu menempati urutan teratas dari penanganan sepuluh penyakit di wilayahnya sejak 2015 hingga 2016. "Diare menempati urutan pertama dengan jumlah 17.715 kasus sampai dengan bulan Oktober ini. Artinya, jika dikalkulasikan setiap bulan warga kota Bekasi yang terkena penyakit ini rata-rata berjumlah 1.771 lebih kasus," katanya.
Jumlah itu relatif mengalami penurunan bila dibanding periode yang sama pada 2015 berjumlah 21.278 kasus. Menurutnya, penderita penyakit diare itu didominasi mulai dari golongan usia 0 sampai 19 tahun dan usia produktif mulai 20 dan seterusnya. "Penyakit yang diderita anak-anak disebabkan karena rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.
Sementara, penyebab diare yang diderita oleh kalangan produkif beragam di antaranya adalah stres. "Presentasenya 45 persen golongan anak-anak, 55 persennya usia produktif," katanya.
Karmen mengatakan, kasus itu relatif kecil bila dibandingkan jumlah penduduk Kota Bekasi yang kini berjumlah 2,5 juta jiwa. "Jumlah penduduk Kota Bekasi sekitar 2,5 juta jiwa, jadi presentasenya relatif kecil," katanya.