Jumat 11 Nov 2016 16:32 WIB

'Polisi dan HMI Sama-Sama Dikorbankan'

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Angga Indrawan
Massa HMI ikut aksi damai, Jumat (4/11).
Foto: Elba Danhuri/Republika
Massa HMI ikut aksi damai, Jumat (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Advokat senior Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Eggi Sudjana mengatakan, ada skenario lain di balik aksi 4 November.  Menurut dia, ada pihak tertentu yang ingin membenturkan polisi dengan HMI.

"ini yang harus diselidiki,” katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (11/11).

Eggi menyebut, ada yang tidak suka demo berakhir damai. Dia merujuk aksi damai sampai Mahgrib berjalan lancar dan aman. "Tapi ada yang kecewa, ada skenario yang polisi tidak tahu, TNI tidak tahu,” sambungnya lagi.

Eggi meminta Polri dan HMI berkawan, lantaran Polri adalah alat negara, bukan alat pemerintah. “Polisi dan HMI dikorbankan. Polisi tidak sadar kalau sedang diadu domba. Ada yang ingin menjadikan HMI tertuduh,” kata dia.

Sementara itu, terkait kekecewaan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) terhadap penangkapan kader HMI, mantan Ketua Umum HMI Bandung Abdul Kholiq Wijaya meminta KAHMI menempuh upaya bijak.

“KAHMI diharapkan mampu mengayomi HMI agar senantiasa mengedepankan dirinya sebagai organisasi kader, dengan menempatkan prinsip-prinsip intelektualitas, profesionalisme, dan logika dalam berorganisasi,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement