REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menggelar acara silaturahim dengan kyai dan ulama pimpinan pondok pesantren di wilayah Banten dan Jawa Barat di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/11). Dalam acara tersebut, Jokowi menyatakan dia sebenarnya ingin dekat dengan rakyat ketika aksi damai 4 November kemarin.
"Presiden ingin ikut shalat Jumat di Istiqlal minggu lalu dan disampaikan itu,'' kata Staf Khusus Presiden, Johan Budi, di Istana Kepresidenan, Jakarta, usai acara silaturahim tersebut.
''Artinya bukannya tidak mau, tapi ada aturan protokoler dan aturan keamanan,'' katanya. ''Posisinya kan Presiden simbol negara sehingga disarankan oleh pembantu-pembantu beliau, Kapolri, Panglima, BIN dan menteri-menteri terkait untuk tidak ke sana. Demi keamanan dari Presiden sendiri.''
Johan menegaskan Presiden memiliki aturan protokoler meskipun sebenarnya ingin dekat dengan rakyatnya. Johan juga membantah saat Presiden melakukan kerja seperti biasa sama artinya meremehkan rakyat yang turun unjuk rasa.
"Kita ketahui bersama Presiden melakukan kerja seperti biasa ya, pagi masih menerima (tamu), itu bukan mengecilkan arti unjuk rasa, bukan. Meski ada hal yang ini, pekerjaan kan tetep harus dilakukan," kata Johan.