REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo kembali melakukan komunikasi politik dengan para tokoh agama. Kali ini, ia mengundang puluhan pimpinan pondok pesantren di wilayah Jawa Barat dan Banten ke Istana Merdeka, Kamis (10/11). Pertemuan ini dilakukan setelah sebelumnya Jokowi bersilaturahim ke sejumlah organisasi keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah, serta mengundang belasan ketua ormas Islam ke Istana.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih karena dari informasi yang saya tahu para ulama telah ikut menyejukkan suasana dari dulu sampai sekarang sehingga daerah dalam keadaan sejuk, kondusif, aman," ujar Presiden, saat mengawali pertemuan. Ia didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Jokowi mengharapkan, ulama sebagai penerus Nabi terus melanjutkan perannya di masyarakat dengan menyebarkan ajaran Islam yang menebarkan perdamaian. Ia juga percaya, ulama memegang peranan penting dalam menjaga keutuhan NKRI.
"Saya yakin ulama adalah pilar penopang NKRI. Indonesia yang kita bangun bersama berdiri atas perjuangan ulama dan kiai, termasuk Kiai As'ad Syamsul Arifin yang kemarin dianugerahi gelar pahlawan nasional," ucap Presiden.
Adapun ulama yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Falah Kiai Ismail Marzuki, Pimpinan Pondok Pesantren At-Tarbiyah Kiai Hasan Basri, Pimpinan Pondok Pesantren Tarbiyatul Mubtadiin Kiai Ues Nawawi, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Barokah Kiai Az'ari Amir, Pimpinan Pondok Pesantren Al Mizan Kiai Anang dan Pimpinan Pondok Pesantren Latanza Kiai Ardian.