Rabu 09 Nov 2016 15:55 WIB

Mahasiswa Unas Ini Babak Belur Usai Diciduk Polisi Saat Aksi 4/11

Rep: Muhyiddin/ Red: Bilal Ramadhan
Mahasiswa Universitas Nasional, Hery Yaldika yang babak belur usai ditangkap polisi saat demo 4 November 2016 lalu di depan Istana Negara, Jumat (4/11).
Foto: Republika/Muhyiddin
Mahasiswa Universitas Nasional, Hery Yaldika yang babak belur usai ditangkap polisi saat demo 4 November 2016 lalu di depan Istana Negara, Jumat (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang mahasiswa Fakuktas Hukum Universitas Nasional (Unas), Hery Yaldika diciduk polisi saat mengikuti aksi damai 4 November di depan Istana Negara, Jumat (4/11) lalu. Saat itu juga ia langsung dibawa ke Polda Metro Jaya. Tapi, setelah dilepaskan kondisi kader HMI tersebut babak belur.

Salah satu teman Hery Yaldika, Laode Sudarmi mengatakan, kejadian tersebut berawal saat Hery mengikuti aksi damai 4 November. Kemudian, saat terjadi kericuhan sekitar pukul 19.45 WIB, tiba-tiba Hery menghilang.

"Habis kena gas air mata, kata dia (Hery) mau cari udara segar karena sesak nafas. Tapi karena dia di samping kebakaran, sehingga dia diambil orang yang berpakaian biasa (pakaian preman)," ujar Laode saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Rabu (9/11).

(Baca: HMI Dampingi Hery Visum Usai Babak Belur Ditangkap Polisi)

Setelah itu, lanjut dia, Hery sempat dipukuli sekelompok orang yang berpakaian biasa itu dan langsung dibawa ke dalam mobil untuk membuat Berkas Acara Pemeriksaan (BAP) di Polda Metro Jaya. "Setelah itu dia dikelilingi dulu, diputar-putar, terus digebukin, terus dimasukkan ke dalam mobil, di dalam mobil itu juga, semua pakai pakaian biasa, enggak pakai pakaian dinas, terus dibawa ke sini (Ditreskrimum Polda)," ucap dia.

Laode tak mengetahui berapa lama temannya tersebut ditahan di Polda Metro Jaya. Karena, menurut dia, saat kericuhan itu Hery menghilang. "Pasca hari itu dia hilang jejak. Sekitar hari Sabtu pagi dia hubungi lewat line video dan ngomong kayak gitu (babak belur). Dia ngirim foto-fotonya itu," kata Korkom HMI Unas tersebut.

Saat berbincang dengan Republika.co.id, ia menunjukkan foto-foto Hery yang babak belur tersebut. Tampak dalam foto itu, kepala Hery diperban dengan kapas putih karena bocor. Sementara, punggungnya dipenuhi dengan bekas luka pecutan.

"Sekarang dia di rumahnya dalam perawatan, rumahnya di wilayah Cikini," jelas dia.

Seperti diketahui, hari ini Ketua HMI Cabang Jakarta Selatan, Ari Safari Mau memenuhi panggilan polisi memenuhi panggilan polisi untuk dimintai keterangannya soal kericuhan saat demo 4 November. Ari Safari datang ke Polda Metro Jaya bersama Pengurus HMI Cabang Jaksel lainnya, yaitu Dicky Reza Wibowo. Saat akan masuk ke dalam gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, keduanya datang ditemani kuasa hukumnya, TB M Ali Akbar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement