REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Staf Khusus Presiden ke-6 SBY, Andi Arief melihat kunjungan Jokowi ke NU dan Muhammadiyah serta TNI /Polri sepertinya kode untuk melakukan tindakan represif dalam skenario Ahok tidak bersalah.
Andi melihat, Jokowi kurang diuji masalah. Ia terlihat pragmatis atau tak terbiasa mikir rumit. "Mendapat ujian besar aksi 411 dalam pikirannya represif,itu cara cepat," kata Andi lewat kicauan di Twitter, Selasa.
Ia pun bertanya-tanya mengapa Jokowi memilih jalan represif? Ini karena presiden yakin mayoritas parlemen plus TNI/Polri serta Ormas Islam terbesar mereka kuasai.
"Apakah jalan represif yang ditempuh adalah obat di tengah ekonomi memburuk, ketimpangan makin besar, perlawanan sudah dimana2? Kita tunggu," katanya.
Andi mengatakan, cara represif yang dilakukan Jokowi di dunia maya sudah gagal. Tidak berhasil membendung pembesaran aksi 14 Oktober ke aksi 411.
"Tidak berhasil dibohongi social media dan tidak berhasil dibohongi pake social media. Sakitnya tuh di sini," tuturnya.
Baca juga, Andi Arief Ungkap Laporan Konsultan ke Jokowi Soal Demo 4 November.