Senin 07 Nov 2016 18:04 WIB

NU Sayangkan Sikap Jokowi yang Sebut Aksi 4/11 Ditunggangi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ilham
Presiden RI Joko Widodo (tengah), dan Ketum PBNU Said Aqil Siradj (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan seusai mengadakan pertemuan tertutup di kantor PBNU, Jakarta, Senin (7/11).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Presiden RI Joko Widodo (tengah), dan Ketum PBNU Said Aqil Siradj (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan seusai mengadakan pertemuan tertutup di kantor PBNU, Jakarta, Senin (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Kiyai Said Aqil Siradj, menyayangkan sikap Presiden Joko Widodo yang menyebut aksi damai 4/11 telah ditunggangi aktor politik. Menurutnya, pemerintah harusnya segera menindak pihak-pihak yang dia yakini berniat untuk merusak niat suci dari gerakan damai tersebut.

"Tidak tepat untuk menstigma bahwa aksi 4 November ditunggangi kelompok-kelompok tertentu. Lebih bijaksana bagi semua pihak hendaknya mengambil pelajaran dari aksi tersebut," kata Said di kantor pusat PBNU, Jalan Kramat Raya, Senin (7/11).

Pernyataan itu disampaikan Said setelah menerima Presiden Jokowi di kantornya. Dia mengaku, pernyataan sikap NU tersebut juga telah ia sampaikan secara langsung dalam pertemuan tertutup dengan Presiden.

Lebih lanjut, Said juga menilai pemerintah lamban dalam memenuhi tuntutan massa aksi demo lalu yang menginginkan adanya dialog langsung dengan Presiden. "Menyayangkan kelambanan pemerintah dalam melakukan komunikasi politik dengan rakyatnya."

Oleh karenanya, NU mendesak pemerintah untuk segera melakukan dialog intensif dengan para tokoh agama demi menciptakan suasana yang lebih kondusif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement