Sabtu 05 Nov 2016 22:03 WIB

Muhammadiyah Minta Penyelidikan Kerusuhan di Ujung Aksi

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Indira Rezkisari
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar (tengah) menunjukan foto kerusuhan yang muncul setelah aksi damai selesai, saat menggelar jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (5/11).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar (tengah) menunjukan foto kerusuhan yang muncul setelah aksi damai selesai, saat menggelar jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan aksi 4 November secara umum sudah berjalan dengan damai dan semua pihak memberikan penghargaan tinggi sebagai demo bermartabat. Dia menyebut adapun terjadi kerusuhan di ujung demo perlu diteliti dengan seksama.

"Apa yang sesungguhnya terjadi dan siapa pemicunya, siapa tahu ada yang memanfaatkan situasi," ujarnya kepada Republika.co.id, Sabtu (5/11).

Haedar mengimbau umat Islam kembali tenang dan damai, serta mempercayakan sepenuhnya penanganan hukum kasus dugaan penistaan agama kepada kepolisian sesuai kesepakatan. Yakni proses hukum yang cepat, tegas, dan transparan.

Kepolisian hendaknya sungguh-sungguh menanganinya dan publik mengawal dengan seksama. Dia menyarankan komponen umat Islam tidak perlu bergerak demo kembali. Sembari mengawal proses hukum, kembali bekerja melakukan usaha-usaha dakwah untuk memajukan umat yang masih tertinggal dalam banyak bidang kehidupan.

"Umat Islam tetap harus menampilkan wajah yang moderat, damai, toleran, maju dan menjadi uswah hasanah. Para tokoh Islam diharapkan dapat menjadi pembimbing umat yang mencerahkan," kata Haedar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement