Sabtu 05 Nov 2016 18:30 WIB

Pernyataan Jokowi Soal Aktor Politik Dinilai Bisa Sulut Emosi

Rep: Fauzih Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo memasuki ruangan konferensi pers terkait Aksi Damai 4 November di Istana Merdeka, Sabtu (5/11).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Presiden Joko Widodo memasuki ruangan konferensi pers terkait Aksi Damai 4 November di Istana Merdeka, Sabtu (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Mulyadi P Tamsir menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menilai ricuhnya aksi damai ditunggangi oleh aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi. Menurut Mulyadi, semestinya Presiden Jokowi tidak menyatakan demikian lantaran bisa menyulut emosi rakyat.

"Saya sayangkan kenapa menuduh aksi ini ditunggangi aktor politik, padahal tujuannya untuk proses penegakan hukum, ini tuntutan rakyat kan, tuntutan masalah hukum," ujar Mulyadi dalam keterangan persnya di Sekretariat PB HMI, Jalan Sultan Agung, Guntur, Jakarta Selatan, Sabtu (5/11).

Selain itu, ia menyesalkan Presiden juga urung menemui massa yang menunggunya di depan Istana Merdeka sampai kemudian aksi damai berakhir ricuh. Meskipun Presiden setelah itu menggelar rapat terbatas dengan jajaran menteri, Kapolri dan TNI, namun tidak ada pernyataan jelas dari Presiden untuk menuntaskan kasus tersebut.

"Kasus hukum terhadap tidak dijelaskan rinci, nggak disebut beberapa lama dan hanya disebutkan secepatnya," ujar Mulyadi.

Baca juga, Aa Gym: Sayang Sekali Jokowi tak Mau Temui Rakyatnya yang Terluka.

Padahal aksi tersebut menurut Mulyadi, untuk menuntut penyelesaian penegakan hukum dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement