REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kericuhan terjadi dalam aksi unjuk rasa di Ibu Kota Jakarta, Jumat (4/11) malam menelan korban. Terdata ada satu orang dilaporkan meninggal dan tujuh lainnya terluka dalam peristiwa itu.
Menurut data yang dihimpun Asian Correspondent, tercatat satu orang yang tewas merupakan pengunjuk rasa pria yang telah berusia lanjut. Kemungkinan besar, ia terkena efek dari gas air mata.
Sementara, korban yang terluka adalah empat warga sipil. Tiga lainnya adalah petugas polisi. Bentrokan terjadi pertama kali saat demonstran tidak dapat dibubarkan pada waktu yang ditentukan.
Presiden Joko Widodo mengatakan adanya oknum politik yang memicu aksi kekerasan terjadi. Sebelumnya, protes atas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok karena dugaan penistaan agama berlangsung damai sejak pagi hari.
Saat kericuhan terjadi, polisi menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa yang diperkirakan mencapai 150 ribu orang. Sementara, pengunjuk rasa melemparkan batu dan membakar kendaraan di dekat Monumen Nasional (Monas).