Sabtu 05 Nov 2016 12:22 WIB

'Banyak Pihak Manfaatkan Situasi 4 November'

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Andi Nur Aminah
 Umat muslim melakukan aksi demonstrasi di depan masjid istiqlal, Jakarta, Jumat (4/11).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Umat muslim melakukan aksi demonstrasi di depan masjid istiqlal, Jakarta, Jumat (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI JAKARTA Komisi B Fraksi Golongan Karya (Golkar) Ruddin Akbar Lubis merasa ada banyak pihak yang memanfaatkan situasi saat aksi unjuk rasa besar-besaran pada Jumat (4/11). Ruddin mengatakan hal tersebut biasa terjadi di negara manapun saat massa dalam skala besar melakukan unjuk rasa.

“Ya, saya rasa tentukan banyak pihak memanfaatkan situasi. Itu lazim di negara manapun di dunia kalau terjadi di negara manapun (yang) berdemonstrasi apalagi dalam skala besar,” ujar Ruddin saat dihubungi oleh Republika.co.id, Sabtu (5/11).

Kemungkinan, Ruddin mengatakan, aksi unjuk rasa 4 November ini merupakan aksi terbesar setelah peristiwa 1998. “Apalagi mungkin terbesar setelah 98 (tahun 1998) pengerahan massanya tuh. Tetapi kalau melihat reaksi di daerah-daerah mungkin ini yang terbesar dalam Republik tapi pasti adalah pihak-pihak yang akan memanfaatkannya,” katanya.

Ruddin juga menilai petugas penegak hukum sangat sigap dan siap untuk mengantisipasi unjuk rasa 4 November. “Petugas penegak hukum ini kalau kita nilai kemarin sangat siap. Artinya bisa mengatasi dan mengendalikan situasi dengan baik,” ujarnya.

Selain itu, Ruddin mengimbau kepada semua pihak agar sabar menunggu hasil pemeriksaan calon pejawat gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok diduga melakukan penistaan agama terkait Surat Al Maidah ayat 51

“Jadi kita menghimbau kepada semua pihak supaya sabar menunggu hasil pemeriksaan dalam perkara ini. Namun, perkara ini kan perkara yang berdiri sendiri, tidak tersangkut terkait dalam perkara pilkada atau pilgub,” kata Ruddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement