Sabtu 05 Nov 2016 10:40 WIB

Denny JA: People Power Terbesar Sejak Reformasi, Tamatkah Ahok?

Ratusan ribu massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) melakukan unjuk rasa di Jakarta, Jumat (4/11).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Ratusan ribu massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) melakukan unjuk rasa di Jakarta, Jumat (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti lembaga survei Denny JA menilai, demonstrasi yang dilakukan pada Jumat (4/11) merupakan gerakan people power terbesar. Ia pun berharap pemerintah tak mengabaikan suara mereka.

"People power terbesar sejak Reformasi; #411, Jangan Abaikan suara mereka. Tamatkah Ahok?" tanyanya lewat kicauan Twitter, kemarin.

Ratusan ribu orang mengikuti demonstrasi yang menuntut agar Gubenur DKI pejawat Basuki Tjahaja Purnama diproses hukum terkait kasus dugaan penistaan agama. Demonstran memenuhi jalanan jalan Merdeka Selatan, kawasan Istiqlal hingga Bundaran Hotel Indonesia.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengungkapkan, belum pernah kawasan Istiqlal dan Medan Merdeka dipenuhi manusia dan mengepung Istana sebesar aksi damai, kemarin. Belum pernah, kata ia, Masjid Istiqlal kebanggaan Indonesia itu menampung jamaah sebesar kemarin.

"Massa dari seluruh penjuru bangsa dan tiada henti berdatangan dengan zikir dan lagu kebangsaan yang sama. #Rafleksi411," ujar Fahri lewat kicauan di Twitter-nya, Sabtu (5/11).

Baca juga, Aa Gym, Sayang Sekali Jokowi tak Mau Temui Rakyatnya yang Terluka.

Fahri mengatakan, sebuah kesadaran yang masif telah hadir. Mereka siap berkorban dan sabar. Semua itu pun telah ditunjukkan. Peristiwa aksi damai itu, kata ia, tak akan sia dan telah menjadi penanda.

"Kemarin kita telah dimenangkan, rakyat telah dibangkitkan dan ummat telah menemukan momentum konsolidasinya. #Refleksi411," ungkapnya.  "Kita ini orang jalanan dan mengerti makna setiap peristiwa jalanan. #Refleksi411."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement